SEBANYAK 289 dari 325 desa wisata di Provinsi Sulawesi Tenggara kini telah memiliki akses jaringan internet yang baik, menurut data terbaru yang dihimpun oleh Dinas Pariwisata (Dispar) setempat. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Sultra, Muh Ammarie Amrin, pada Senin, 23 Juni 2025.
Pendataan dilakukan berdasarkan laporan dari dinas pariwisata kabupaten dan kota, yang menunjukkan bahwa 36 desa wisata masih mengalami kendala dalam hal jaringan telekomunikasi. Masalah tersebut bervariasi, mulai dari sinyal lemah hingga blank spot alias wilayah tanpa akses jaringan sama sekali. Desa-desa ini tersebar di enam kabupaten di wilayah Sulawesi Tenggara.
Ammarie menegaskan bahwa jaringan telekomunikasi yang memadai merupakan aspek penting dalam pengembangan desa wisata, terutama karena menjadi salah satu indikator penilaian dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Oleh karena itu, Dispar Sultra bersama Dinas Komunikasi dan Digital (Diskomdigi) terus berupaya mencari solusi, terutama untuk desa-desa yang masih mengalami keterbatasan jaringan.
Koordinasi lintas sektor, kata Ammarie, menjadi strategi utama untuk mempercepat pemerataan akses jaringan di seluruh desa wisata. Selain mendukung kenyamanan pengunjung, ketersediaan jaringan internet juga krusial dalam promosi digital melalui media sosial, yang kini menjadi salah satu saluran utama dalam memperkenalkan potensi wisata desa.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memastikan seluruh desa wisata di Bumi Anoa dapat berkembang secara merata dan berdaya saing dalam skala nasional. Dengan jaringan yang kuat, desa wisata diharapkan dapat lebih mudah dijangkau, dikenal, dan dikembangkan sebagai destinasi unggulan.
redaksi01-alfian