SUMENEP, 21 Juni 2025 – Festival Desa Wisata Madura 2025 resmi digelar pada Kamis malam, 19 Juni 2025, di Kabupaten Sumenep. Acara tahunan yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi ruang aktualisasi bagi desa-desa di Pulau Madura untuk menunjukkan keunggulan pariwisata, budaya, dan kuliner mereka kepada masyarakat luas.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep sebagai bagian dari strategi terpadu yang telah dirancang sejak 2022 untuk memajukan desa wisata. Dengan dukungan berbagai pihak seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Disbudporapar, asosiasi pelaku wisata, serta sektor swasta, festival ini mengedepankan semangat kolaborasi antardaerah.
Festival menghadirkan peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sumenep serta perwakilan dari Kabupaten Pamekasan dan Sampang. Mereka menyajikan kekayaan khas desa masing-masing melalui pameran produk lokal, pertunjukan budaya, dan sajian kuliner tradisional yang memikat.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam sambutannya menyatakan bahwa festival ini merupakan hasil kerja bersama yang bertujuan untuk memperluas promosi potensi wisata desa di seluruh Madura. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana pertukaran ide dan penguatan jaringan antarwilayah.
Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menambahkan bahwa festival akan menjadi agenda tahunan untuk mendukung desa agar mampu bersaing di level nasional bahkan internasional. Ia menilai pertumbuhan desa wisata perlu terus didorong agar membawa dampak nyata, termasuk peningkatan kunjungan wisatawan.
Data dari Disbudporapar mencatat bahwa kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep telah mencapai 1,2 juta orang. Angka ini menunjukkan tingginya minat terhadap potensi wisata lokal dan memberikan alasan kuat untuk terus mengembangkan sektor ini.
Selama festival berlangsung, panitia juga mengadakan kompetisi antar desa. Lima desa terbaik akan mendapatkan penghargaan berupa piagam, piala, dan uang pembinaan. Selain itu, partisipasi dari organisasi seperti PHRI, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia, Baznas, dan pelaku usaha wisata turut memperkaya keberagaman dalam pelaksanaan acara.
Dengan pendekatan lintas sektor dan antardaerah, Festival Desa Wisata Madura 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana strategis membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan yang berbasis masyarakat desa.
Redaksi01 – Alfian