PEMERIINTAH menargetkan pembentukan 6.000 desa wisata sepanjang tahun 2024 sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi nasional berbasis potensi lokal. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan kuliah umum Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/6/2024).
Menurut Sandiaga, dari lebih dari 80 ribu desa yang ada di Indonesia, sekitar 7.500 di antaranya memiliki potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Ia menyatakan bahwa 80 persen dari jumlah tersebut atau sekitar 6.000 desa harus dijangkau melalui program pengembangan desa wisata. Langkah ini diyakini dapat memberikan kontribusi sebesar 4,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Selain kontribusi ekonomi, pengembangan desa wisata juga ditargetkan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor ekonomi kreatif. Sandiaga menilai, desa merupakan ruang tumbuh yang potensial bagi generasi muda untuk berinovasi dan menghasilkan produk-produk kreatif yang menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
Tren positif kunjungan ke desa wisata yang meningkat sekitar 30 persen pascapandemi turut mendorong optimisme pemerintah dalam memperluas program ini. Keberhasilan beberapa desa wisata yang telah dikenal secara global, seperti Desa Nglanggeran di Yogyakarta dan Desa Panglipuran di Bali, dijadikan acuan dalam pengembangan model serupa di daerah lain.
Sandiaga menegaskan, desa wisata bukan hanya alat pemulihan ekonomi, tetapi juga strategi jangka panjang dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan yang berbasis budaya, kreativitas, dan partisipasi masyarakat lokal.
Redaksi01 – Alfian