KULONPROGO – Warga Desa Wisata Nglinggo, Dusun Pagerharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, menggagas pengembangan wisata edukasi berbasis kearifan lokal sebagai strategi baru untuk menarik kunjungan wisatawan asing. Program ini difokuskan pada pengenalan proses pembuatan berbagai produk tradisional seperti kopi Menoreh, teh sangrai, gula aren, dan es krim susu kambing etawa.
Inisiatif tersebut muncul sebagai respon atas besarnya potensi desa yang selama ini belum tergarap maksimal. Meski dikenal dengan panorama Perbukitan Menoreh yang memikat, masyarakat setempat menilai bahwa potensi lain seperti kerajinan pangan tradisional dan budaya lokal masih belum banyak tersorot.
Melalui paket wisata edukasi, para wisatawan—termasuk turis mancanegara dari Inggris, Perancis, dan Belanda—diajak terlibat langsung dalam proses produksi, dari awal hingga menjadi produk jadi. Hal ini bertujuan agar mereka tidak hanya menikmati hasilnya, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang melekat dalam setiap prosesnya.
“Kami pernah menerima turis yang begitu antusias hingga membawa pulang produk hasil edukasi ke negaranya. Ini menunjukkan minat tinggi terhadap pengalaman langsung dan nilai lokal yang ditawarkan,” ungkap Teguh Kumoro, Dukuh Nglinggo Barat, Rabu (18/6/2025).
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing, tetapi juga diharapkan mampu menciptakan pemerataan ekonomi warga desa. Guna mendukung program tersebut, pemerintah dusun bersama warga berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan kerja sama lintas sektor.
Dengan pendekatan berbasis komunitas dan edukasi, warga Desa Wisata Nglinggo berharap dapat memperkuat posisi desanya sebagai destinasi wisata unggulan yang tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga kaya secara budaya dan edukatif.
Redaksi01 – Alfian