BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor menjadikan pengembangan desa wisata sebagai salah satu fondasi utama perekonomian daerah di masa depan. Hal ini disampaikan Bupati Bogor Rudy Susmanto saat menutup Festival Desa Wisata dalam rangkaian Kabogorfest 2025 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (18/6).
Menurut Rudy, besarnya potensi alam dan budaya yang dimiliki Kabupaten Bogor menjadi modal penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis wisata desa yang inklusif dan berkelanjutan. “Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyiapkan skema kolaboratif untuk mendukung pengembangan desa wisata secara berkelanjutan, termasuk melalui penyusunan paket wisata edukatif yang akan terintegrasi dengan sekolah-sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan,” kata Rudy.
Festival yang diikuti berbagai desa wisata ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi menjadi titik awal menuju penguatan sektor pariwisata lokal dalam lima tahun mendatang. Pemerintah daerah, kata Rudy, tidak hanya memberikan dukungan seremonial, namun juga menghadirkan program-program konkret “Ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi menjadi batu loncatan untuk pengembangan ekonomi lokal lima tahun ke depan. Dukungan pemerintah tidak hanya dalam bentuk program seremonial, melainkan juga konkret seperti pengembangan paket wisata edukasi untuk pelajar,” ujarnya.
Rudy juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mempercepat pembangunan infrastruktur penunjang ke kawasan-kawasan wisata desa mulai tahun 2026, termasuk perbaikan jalan desa yang dapat dilakukan melalui berbagai skema pendanaan pemerintah. “Jika itu jalan desa, kita tetap bisa intervensi melalui Karya Bakti TNI maupun Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa,” jelas Rudy.
Tak hanya infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata juga menjadi perhatian serius. Pemkab Bogor tengah merancang program pelatihan untuk pemandu wisata serta pelaku usaha ekonomi kreatif di desa-desa wisata. “Kabupaten Bogor memiliki kekayaan potensi wisata, namun juga harus didukung dengan kesiapan sumber daya manusia,” ucapnya.
Ia menegaskan, keberhasilan desa wisata tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga lembaga pendidikan. “Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Yang kita bangun bukan hanya destinasi, tetapi masa depan,” pungkas Rudy. []
Redaksi10