Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
ADVERTORIAL – Kompetisi seni dan sastra tak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses pembinaan potensi siswa, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini menghadapi tantangan dari sisi fasilitas dan akses pelatihan. Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang digelar pada 2–3 Juni 2025 menjadi salah satu sarana strategis untuk memperkuat hal tersebut.
Salah satu sekolah yang menunjukkan keseriusan dalam membina bakat siswa adalah SMP Negeri 8 Muara Badak. Dalam ajang tersebut, Syaura Marfa Tabina, siswi kelas VIII.A, berhasil mengukir prestasi dengan meraih Juara 2 dalam lomba Ilustrasi. Prestasi ini menjadi tonggak penting bagi sekolah yang berada di kawasan pesisir Kukar, yang terus berupaya memberikan ruang dan peluang bagi siswanya untuk berkembang di bidang seni.
Karya Syaura yang mengangkat tema keberagaman budaya Indonesia dinilai memiliki kekuatan ekspresi yang menarik perhatian juri. Ia menggunakan teknik digital untuk menggambar dan melengkapi hasil karyanya dengan sentuhan krayon, menciptakan kombinasi visual yang unik dan menyentuh.
“Saya sangat senang dan tidak menyangka bisa mendapatkan juara dua. Saya belajar dari YouTube dan terus berlatih menggambar setiap hari sepulang sekolah,” ujar Syaura.
Kepala SMPN 8 Muara Badak, Muh. Izomi, mengapresiasi pencapaian siswinya tersebut. Ia menyebut bahwa keberhasilan Syaura merupakan hasil dari kerja keras dan dukungan sekolah yang konsisten dalam mengarahkan minat siswa.
“Kami selalu mendukung siswa-siswi untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan lomba, baik di bidang seni, olahraga maupun akademik. Kami percaya setiap anak punya potensi luar biasa,” kata Izomi.
Tahun ini, SMPN 8 Muara Badak mengirim tiga peserta untuk FLS3N, mencakup cabang menulis cerita, menyanyi solo, dan ilustrasi. Meski hanya satu yang berhasil meraih juara, seluruh peserta dianggap telah menampilkan semangat dan dedikasi tinggi.
Lebih lanjut, sekolah merencanakan peningkatan program pembinaan seni visual melalui kelas-kelas kreatif serta pelatihan desain grafis. Upaya ini ditujukan agar siswa tidak hanya mampu berkompetisi, tetapi juga siap berkarya secara lebih luas.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa anak-anak di daerah juga bisa bersinar jika diberi kesempatan. Kami sangat bersyukur atas capaian ini,” pungkas Izomi. []
