AIR LENGIT — Pemerintah Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, terus mendorong inovasi dalam pembangunan ekonomi desa melalui program penguatan sektor pertanian dan peternakan. Pada tahun 2025, sektor ini menjadi prioritas utama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan desa yang mandiri secara pangan.
Melalui alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2025, Pemerintah Desa Air Lengit menginisiasi program ketahanan pangan yang mencakup pengembangan budidaya jagung dan penggemukan sapi. Program ini tidak hanya bertujuan menyediakan pasokan pangan bagi warga, tetapi juga menjadi strategi diversifikasi ekonomi untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur yang selama ini belum dimaksimalkan.
Kepala Desa Air Lengit, Kuswanto, mengungkapkan bahwa program ini dirancang sebagai upaya jangka panjang dalam memperkuat ketahanan pangan desa sekaligus menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat. “Kami melihat potensi besar di bidang pertanian jagung dan peternakan sapi,” ujar Kuswanto saat ditemui pada Senin (27/5/2025).
Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat serta dukungan dari berbagai pihak. Ia optimistis, dengan kolaborasi yang kuat, program ini dapat berjalan efektif dan memberi manfaat nyata, terutama dalam meningkatkan pendapatan petani dan peternak lokal serta mencukupi kebutuhan pangan, khususnya daging, di wilayah setempat.
Dijelaskan Kuswanto, anggaran yang dialokasikan untuk program ketahanan pangan ini mencapai Rp200 juta atau sekitar 20 persen dari total Dana Desa yang diterima oleh Air Lengit. “Ketahanan pangan itu kurang lebih 200 juta ya, karena kita mengambil 20% dari total anggaran Dana Desa kita,” jelasnya.
Pelaksanaan program tersebut akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang diberi tanggung jawab penuh dalam mengatur proses penanaman jagung dan penggemukan sapi secara profesional dan berkelanjutan.
Dengan menjadikan sektor pertanian dan peternakan sebagai motor penggerak, Pemerintah Desa Air Lengit berharap dapat menjadikan desanya sebagai model percontohan desa mandiri pangan, tidak hanya di Natuna, tetapi juga di lingkup Provinsi Kepulauan Riau. Langkah ini diyakini dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa sekaligus memperkuat ketersediaan bahan pangan lokal.
Ke depan, program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada ketersediaan pangan, tetapi juga mampu membuka lapangan kerja baru dan mendorong tumbuhnya wirausaha desa di sektor pertanian dan peternakan. []
Redaksi10