SLEMAN — Mahasiswa Profesi Ners Angkatan XXIII Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJAYA) Yogyakarta menginisiasi Musyawarah Desa di Padukuhan Baran, Kalurahan Kalitirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Minggu (25/5/2025). Kegiatan yang berlangsung di kediaman Dukuh Baran ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat dengan fokus utama pada penyampaian hasil pengkajian kesehatan sekaligus penyusunan rencana tindak lanjut program.
Selama dua pekan menjalani praktik lapangan, para mahasiswa melakukan pengkajian kesehatan berbasis komunitas melalui berbagai metode, seperti kunjungan rumah, observasi, wawancara, dan keterlibatan langsung dalam kegiatan warga. Proses tersebut melibatkan 100 kepala keluarga atau sekitar 171 jiwa dengan teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling).
Perwakilan mahasiswa, Citra Larasati, menyampaikan bahwa dari hasil kajian, terdapat sejumlah permasalahan kesehatan yang cukup mencolok di masyarakat. Di antaranya adalah masih rendahnya pengetahuan tentang penyakit leptospirosis, terbatasnya pemahaman anak-anak terkait kebiasaan menyikat gigi dan mencuci tangan dengan benar, serta kurang tersosialisasikannya layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).
“Kami menemukan bahwa masyarakat memerlukan edukasi kesehatan yang lebih intensif dan merata. Ini menjadi dasar rencana kegiatan lanjutan yang akan kami susun bersama masyarakat,” ujar Citra dalam forum musyawarah.
Musyawarah ini juga dihadiri para tokoh lokal, seperti ketua RT dan RW, kader Posyandu, anggota PKK, komunitas pemuda, dan sejumlah warga. Mereka turut berperan aktif dalam memberikan masukan dan menyepakati berbagai bentuk kegiatan lanjutan sebagai solusi bersama atas permasalahan yang ditemukan.
Beberapa program kerja yang dirancang bersama antara lain adalah senam hipertensi, penyuluhan mengenai hipertensi dan kolesterol, skrining diabetes, edukasi kebersihan gigi dan tangan bagi anak-anak, sosialisasi bahaya narkoba dan zat adiktif (NAPZA) bagi remaja, serta penyuluhan leptospirosis yang menyasar komunitas petani.
Musyawarah juga menghadirkan Kepala Puskesmas Berbah, Hari Pratono; dosen pendamping UNJAYA, Kezia Diah Purnama Sari; serta Sujono Riyadi dari UNJAYA yang turut memberikan dukungan serta masukan terhadap rencana aksi kolaboratif tersebut.
Kegiatan ini mencerminkan sinergi yang kuat antara dunia akademik dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran serta kualitas kesehatan di tingkat komunitas. Melalui pendekatan partisipatif dan edukatif, diharapkan upaya ini dapat membangun sistem kesehatan masyarakat yang lebih tangguh dan berkelanjutan. []
Redaksi10