Kesbangpol Kukar Serukan Rekonsiliasi Pasca-Pilkada

ADVERTORIAL – Penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) terpilih bukan hanya menandai berakhirnya rangkaian panjang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, tetapi juga menjadi awal baru bagi masyarakat Kukar untuk kembali bersatu membangun daerah.

Momentum itu tergambar jelas dalam rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar yang digelar di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Minggu (11/5/2025). Acara tersebut dihadiri berbagai pihak, salah satunya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti.

Dalam kesempatan itu, Rinda menyampaikan rasa syukur atas jalannya proses demokrasi di Kukar yang berlangsung damai. Ia menekankan, meski sempat dilakukan pemungutan suara ulang (PSU), semua tahapan berhasil dilewati tanpa meninggalkan konflik hukum. “Ini kan tahapan yang sudah, ya kita bersyukur ya, tahapan penetapan calon topik itu dilaksanakan. Artinya, hasil PSU juga sudah diterima oleh semua pihak,” ungkapnya.

Kondisi tersebut menjadi indikator penting bahwa masyarakat Kukar mampu menjaga kedewasaan berdemokrasi. Tidak adanya gugatan hukum juga mempertegas bahwa hasil Pilkada diterima secara lapang dada oleh seluruh pihak yang terlibat.

Lebih jauh, Rinda mengingatkan agar pasca-penetapan, tidak ada lagi sekat-sekat politik yang memecah belah masyarakat. Menurutnya, kini saatnya seluruh elemen daerah mengalihkan energi untuk pembangunan.

“Tentu saja harapan kita, calon yang terpilih itu bisa segera dilantik. Cuma soal kapan pelantikannya kami belum tahu juga. Karena harus serentak,” jelas Rinda.

Ia menekankan bahwa proses pelantikan hanyalah masalah teknis, sementara yang lebih penting adalah kesiapan masyarakat untuk kembali bergandengan tangan demi kemajuan Kukar.

Dalam rapat pleno tersebut, Ketua KPU Kukar, Rudi, resmi menetapkan pasangan nomor urut 1, dr. Aulia Rahman Basri dan H. Rendi Solihin, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kukar terpilih. Pasangan ini unggul signifikan dengan 209.905 suara atau 57,27 persen dari total suara sah.

“Setelah melalui seluruh tahapan, termasuk PSU dan tidak adanya gugatan hasil, kami menetapkan pasangan nomor urut 1, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, sebagai pasangan calon terpilih,” ujar Rudi di hadapan peserta rapat pleno.

Hasil tersebut sekaligus menutup seluruh rangkaian Pilkada 2024 yang telah menyita perhatian masyarakat selama beberapa bulan terakhir.

Keberhasilan penyelenggaraan Pilkada tanpa gesekan serius menjadi catatan tersendiri bagi Kukar. Rinda menyampaikan apresiasi atas peran semua pihak, mulai dari penyelenggara, aparat keamanan, hingga masyarakat yang ikut menjaga stabilitas.

“Harapannya tetap jaga keompakan, putekatan negara, jaga kondusivitas wilayah. Soal perbedaan pilihan, ya sudah lah, itu kan sudah berlalu. Sekarang mari kita bangun bersama-sama Kabupaten Kukar,” tutup Rinda.

Pernyataan tersebut menjadi pesan penting agar proses demokrasi tidak menyisakan perpecahan, melainkan memperkuat persatuan di tengah masyarakat.

Pengamat politik daerah menilai, jalannya Pilkada Kukar dapat menjadi contoh bagaimana kontestasi politik bisa mendidik masyarakat tanpa harus meninggalkan konflik. Pemungutan suara ulang yang sempat dilakukan, justru menunjukkan mekanisme korektif demokrasi berjalan dengan baik.

Dengan tingkat partisipasi tinggi dan hasil yang diterima semua pihak, Kukar membuktikan bahwa demokrasi lokal dapat berjalan sehat. Situasi kondusif ini diharapkan berlanjut hingga masa pemerintahan baru, sehingga energi politik yang terkuras selama Pilkada dapat segera dialihkan untuk program pembangunan.

Tantangan terbesar pasca-Pilkada adalah memastikan pemerintahan baru bisa merangkul semua pihak, termasuk mereka yang sebelumnya berada di kubu berbeda. Dengan dukungan luas masyarakat dan pesan rekonsiliasi dari berbagai tokoh, Kukar optimistis mampu menapaki babak baru dengan lebih solid.

Penetapan pasangan terpilih di Hotel Grand Elty Singgasana bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak baru yang mengingatkan semua elemen bahwa politik hanyalah sarana, sementara tujuan utamanya adalah kesejahteraan rakyat. []

Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto

About admin03

Check Also

PGRI Kukar Tegaskan Dukungan atas Regulasi Baru Pembagian Beban Kerja Guru

PDF 📄ADVERTORIAL – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan kesiapannya untuk …

Disdikbud Kukar Gandeng PGRI untuk Perkuat Implementasi Regulasi Pendidikan

PDF 📄ADVERTORIAL – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara menekankan pentingnya pemahaman guru …

Literasi dan Identitas Daerah, Kukar Gelar Bincang Buku Puisi di Ruang Publik

PDF 📄ADVERTORIAL  – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menciptakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *