GORONTALO – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Senin (5/5/2025) siang. Peristiwa ini mengakibatkan angin puting beliung menerjang tiga desa hingga menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat.
Camat Telaga Biru, Muchtar Potutu, membenarkan bahwa peristiwa alam tersebut berdampak pada tiga desa di wilayahnya, yakni Desa Ulapato A, Desa Timuato, dan Desa Pentadio Timur. Berdasarkan data sementara yang diterima pihak kecamatan, sebanyak 93 rumah dilaporkan rusak.
“Iya, angin puting beliung. Ada 3 desa yang terdampak dan 93 rumah rusak berat dan ringan itu baru data sementara yang masuk,” ujar Muchtar saat dikonfirmasi, Senin (5/5/2025).
Rincian kerusakan mencakup 20 rumah di Desa Timuato, 33 rumah di Desa Ulapato A, dan 40 rumah di Desa Pentadio Timur. Menurut keterangan Muchtar, bencana tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, tidak lama setelah hujan mulai turun pada pukul 13.00 Wita.
“Iya, ada hujan tadi siang disertai angin kencang sekali. Dan itu berlangsung lama langsung merusak rumah warga yang ada di desa,” jelasnya.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, angin puting beliung tersebut memaksa puluhan warga mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan parah, terutama pada bagian atap.
“Tidak ada korban jiwa. Rata-rata yang dievakuasi itu rumahnya yang rusak parah tidak bisa ditempati karena atapnya rusak,” kata Muchtar.
Saat ini, sebanyak 81 warga telah mengungsi. Sebagian dari mereka ditampung di tenda darurat yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sementara lainnya memilih tinggal bersama keluarga yang rumahnya tidak terdampak.
“Saat ini mereka dievakuasi di tenda BPBD dan sebagian mengungsi di rumah keluarganya yang tidak terdampak. Untuk data yang masuk, warga yang mengungsi ada 81 orang,” tambahnya.
Sebagai respons cepat, pemerintah kabupaten bersama pihak kecamatan, desa, dan BPBD telah mendirikan tenda darurat serta dapur umum di masing-masing desa terdampak. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan makanan dan tempat tinggal sementara bagi warga yang terdampak dapat terpenuhi.
Muchtar mengimbau seluruh masyarakat di wilayahnya agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan sulit diprediksi.
“Himbauan kepada seluruh masyarakat yang terdampak mohon bersabar dan selalu waspada akan ada bencana susulan mengingat cuaca tidak bisa diprediksi dan kita harus waspada. Untuk itu yang punya rumah rentan sekali dengan angin puting beliung harus waspada,” pungkasnya.[]
Redaksi10