Related Articles
TEMBUKU — Pemerintah Desa Tembuku mengadakan rapat koordinasi terkait pengelolaan objek wisata Tukad Krisik Waterfall pada Senin, 17 Maret 2025. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Kantor Desa Tembuku dan dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk perwakilan Camat Tembuku, Babinsa Desa Tembuku, Ketua BPD Desa Tembuku, Bandesa Tembuku Kelod, serta para Kepala Dusun Tembuku Sesetan, Tembuku Bakas, dan Tembuku Kawan.
Rapat dipimpin langsung oleh Perbekel Desa Tembuku, I Ketut Mudiarsa, yang membuka pertemuan dengan ucapan “Om Swastyastu” pada pukul 09.20 WITA. Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu penting terkait pengelolaan dan pengembangan Tukad Krisik Waterfall dibahas secara mendalam.
Penataan Ulang Pengelolaan Tukad Krisik
Salah satu keputusan utama dalam rapat adalah penataan ulang pengelolaan objek wisata Tukad Krisik Waterfall. Pemerintah desa merasa perlu meninjau kembali sistem pengelolaan yang ada agar lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.
Evaluasi Kerja Sama dengan BUMDes
Terkait Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), rapat memutuskan untuk melanjutkan kerja sama tersebut dengan sejumlah catatan penting. BUMDes diinstruksikan untuk lebih teliti dalam memantau penjualan tiket dan penghasilan yang masuk. Selain itu, pengelolaan objek wisata diharapkan memiliki petugas yang siaga di posko serta penjaga keamanan di area wisata demi kenyamanan pengunjung.
Teguran terhadap Pengelola
Rapat juga membahas absennya pengelola objek wisata dalam menghadiri undangan dari BUMDes maupun pemerintah desa. Ketidakhadiran ini dipandang sebagai bentuk ketidakseriusan dalam melaksanakan tanggung jawab. Oleh karena itu, pihak desa berencana mempertanyakan komitmen pengelola dan tidak menutup kemungkinan untuk memberhentikan pengelola jika tidak ada perbaikan dalam sikap dan kinerja.
“Kami mengharapkan pengelola lebih proaktif dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di Tukad Krisik, serta rutin melaporkan kondisi terkini kepada BUMDes untuk mempermudah administrasi,” ujar I Ketut Mudiarsa.
Langkah Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, BUMDes diminta segera mengadakan pertemuan lanjutan dengan mengundang prajuru subak, baik yang lama maupun yang baru, serta pihak-pihak terkait lainnya. Pertemuan ini direncanakan untuk menindaklanjuti masukan-masukan yang disampaikan dalam rapat pada 17 Maret 2025.
Rapat diakhiri dengan harapan agar pengelolaan Tukad Krisik Waterfall dapat berjalan lebih baik dan menjadi destinasi wisata yang lebih tertata serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Desa Tembuku. Diharapkan, semua pihak dapat berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian dan pengembangan objek wisata ini demi keberlanjutan pariwisata di wilayah tersebut.[]
Redaksi10