DESA KIYONTEN — Bulan suci Ramadhan menjadi momentum bagi umat muslim untuk memperbanyak amal kebaikan. Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan penuh berkah ini adalah menyantuni anak yatim piatu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini” (HR. Bukhari). Keutamaan menyantuni anak yatim piatu di bulan Ramadhan dipercaya dapat mendatangkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda.
Menghayati anjuran tersebut, Masjid Jami’ Nurul Iman Desa Kiyonten menggelar kegiatan santunan dan buka puasa bersama anak yatim piatu pada Minggu (16/03/2025) malam, bertepatan dengan malam ke-17 Ramadhan. Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Nurul Iman setiap bulan Ramadhan dan bulan Muharram, atau yang dikenal sebagai Idul Yatama (Lebaran Anak Yatim).
Ketua Takmir Masjid Nurul Iman, Jumadi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap anak-anak yatim piatu di Desa Kiyonten. “Kegiatan ini rutin dilakukan setiap Ramadhan dan bulan Muharram. Harapannya, anak-anak yatim piatu di desa ini dapat merasakan kebahagiaan di bulan penuh berkah,” ujar Jumadi.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Kiyonten beserta perangkat desa, Babinsa Desa Kiyonten, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, Jamaah Yaasin Dusun Kiyonten, serta jamaah Masjid Nurul Iman. Sebanyak 12 anak yatim piatu yang berasal dari seluruh dusun di Desa Kiyonten turut hadir sebagai penerima santunan.
Prosesi santunan diawali dengan pujian shalawat yang menambah kekhidmatan suasana. Para donatur memberikan santunan secara langsung, diiringi dengan bersalaman dan mengusap kepala anak yatim sebagai bentuk kasih sayang dan empati. Mengusap kepala anak yatim disebutkan dalam sebuah hadis, di mana Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka baginya setiap rambut yang disentuhnya itu terdapat kebaikan.”
Setelah acara santunan, kegiatan dilanjutkan dengan siraman rohani yang disampaikan oleh H. Wakid Prayitno. Dalam tausiyahnya, H. Wakid mengingatkan pentingnya menyantuni anak yatim piatu sebagai bentuk kepedulian sosial dan implementasi ajaran agama. Beliau menekankan bahwa menyantuni anak yatim tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga menjadi sarana mempererat ikatan sosial di masyarakat.
Menjelang waktu berbuka puasa, seluruh hadirin menikmati hidangan berbuka bersama yang telah disediakan oleh panitia. Momen kebersamaan tersebut memberikan kehangatan dan kebahagiaan bagi anak-anak yatim piatu serta seluruh jamaah yang hadir.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kiyonten semakin sadar akan pentingnya berbagi dengan mereka yang membutuhkan, terutama anak-anak yatim piatu, sehingga semangat kepedulian dan gotong royong terus terjaga di lingkungan masyarakat. []
Redaksi10