Warga Kampung Rinjani Terpaksa Buang Sampah di Bantaran Cek Dam

AMBON – Minimnya fasilitas pembuangan sampah dan keterlambatan pengangkutan menyebabkan warga Kampung Rinjani, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, terpaksa membuang sampah di bantaran Cek Dam milik Balai Wilayah Sungai (BWS). Kondisi ini membuat kawasan yang sebelumnya dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga dan rekreasi kini dipenuhi tumpukan sampah plastik.

Rahmat, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa kawasan tersebut sebenarnya memiliki pemandangan yang indah, terutama pada malam hari. Namun, di siang hari, cuaca yang panas serta keberadaan sampah membuat suasana menjadi kurang nyaman.

“Pemandangan di sini bagus, lebih bagus lagi kalau malam. Siang begini cuma panas saja,” ujar Rahmat, Kamis (13/2/2025).

Ia menjelaskan bahwa sejak diresmikan pada 2024, area sekitar Cek Dam kerap digunakan oleh warga untuk berolahraga, seperti berlari atau sekadar berjalan santai. Namun, kebiasaan tersebut kini mulai berkurang karena tumpukan sampah yang semakin mengganggu.

“Awal-awal tempat ini ramai, orang sering lari sore dan jalan-jalan di sini, jadi ramai setiap sore. Padahal tempat ini bagus, ada lintasan juga, cuma sekarang sampah sudah banyak,” katanya.

Selain sebagai lokasi olahraga, kawasan tersebut sebelumnya juga menjadi tempat favorit bagi warga yang gemar memancing. Berbagai jenis ikan air tawar ditemukan di Cek Dam, menjadikannya salah satu spot yang cukup digemari. Namun, aktivitas memancing kini semakin jarang dilakukan karena kondisi lingkungan yang semakin tercemar.

“Ada banyak ikan di sini, orang-orang biasanya memancing, tapi sekarang sudah jarang, mungkin karena sampah,” tambah Rahmat.

Rahmat berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan sampah di kawasan tersebut. Ia menilai, penyediaan tempat sampah berukuran besar dapat menjadi solusi awal agar warga tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah supaya masyarakat tidak membuang sampah di sini, atau paling tidak disediakan tempat sampah besar di kawasan ini,” tutupnya.

Sementara itu, beberapa warga lainnya juga berharap adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kesadaran kolektif dianggap menjadi kunci utama dalam mencegah pencemaran lingkungan lebih lanjut. Pemerintah daerah pun diharapkan dapat meningkatkan sistem pengelolaan sampah agar pengangkutan tidak lagi mengalami keterlambatan, sehingga masyarakat memiliki alternatif lain dalam membuang sampah mereka dengan cara yang lebih bertanggung jawab.[]

Redaksi10

About admin03

Check Also

Bupati Piet Hein Kukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan Kades

PDF 📄HALMAHERA DESA NUSANTARA Sebanyak 34 Kepala Desa di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, …

Bupati Ciamis: Posyandu Jadi Garda Terdepan Pelayanan Desa

PDF 📄CIAMIS DESA NUSANTARA Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menegaskan bahwa Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat di …

“PLN Dorong Pemberdayaan Perempuan Desa Lifuleo Lewat Produk Laut”

PDF 📄FLORES DESA NUSANTARA (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus memperkuat komitmennya …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *