Warga Desa Bobo Tidak Menolak PT IMS, Minta Penyelesaian Tapal Batas

HALMAHERA SELATAN – Sejumlah warga Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, menegaskan bahwa mereka tidak menolak keberadaan PT Intim Mining Sentosa (IMS), yang saat ini tengah menjalankan tahap eksplorasi di wilayah mereka. Warga hanya meminta agar persoalan tapal batas desa dapat diselesaikan terlebih dahulu sebelum perusahaan mulai beroperasi.

Kaur Pembangunan Desa Bobo, Deni Saudi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada penolakan secara kolektif dari masyarakat terhadap PT IMS. Ia menegaskan bahwa keberatan yang muncul berasal dari segelintir pihak yang memiliki kepentingan pribadi.

“Yang menolak adalah oknum-oknum berkepentingan dan ingin mendapatkan sesuatu,” kata Deni, Rabu (12/2/2025).

Menurutnya, permasalahan utama yang dihadapi PT IMS bukanlah penolakan warga, melainkan sengketa batas desa antara Desa Bobo dan Desa Fluk. Ia menyatakan bahwa warga Desa Bobo hanya ingin agar tapal batas desa ditetapkan terlebih dahulu sebelum perusahaan mulai beroperasi.

“Warga Bobo hanya mengharapkan tapal batas desa selesai dulu, barulah PT IMS masuk dan beraktivitas di wilayah Desa Bobo,” jelasnya.

Deni juga menyayangkan adanya oknum tokoh agama yang diduga memprovokasi masyarakat tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap situasi sosial di desa. Ia menilai bahwa polemik yang terjadi lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dari beberapa pihak tertentu.

Selain itu, warga lainnya, Lendris Lolo, menegaskan bahwa Tim Eksternal PT IMS telah berdiskusi dengan berbagai tokoh masyarakat serta pemerintah desa. Hasil diskusi menunjukkan bahwa tidak ada penolakan terhadap keberadaan perusahaan, selama tapal batas desa diselesaikan lebih dahulu.

“Jadi sebelum PT IMS beroperasi, tapal batas desa diselesaikan dulu. Itu saja sebenarnya,” ungkapnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Bobo, Adonis Nyigauwa, juga menyatakan bahwa warga tetap menerima keberadaan PT IMS. Ia menekankan pentingnya mengedepankan kepentingan masyarakat secara luas dan tidak mencampurkan kepentingan pribadi dalam polemik yang berkembang.

“Kami berharap kepentingan pribadi jangan disangkutpautkan. Kehadiran PT IMS akan membuka lapangan kerja, tapi kan kita sebagai masyarakat lingkar tambang tetap mengawasi,” tutupnya.

Dengan adanya klarifikasi dari warga, diharapkan permasalahan yang terjadi di Desa Bobo dapat diselesaikan dengan musyawarah. Keberadaan PT IMS diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan tetap memperhatikan aspirasi warga terkait penyelesaian tapal batas desa.[]

Redaksi10

About Rara

Check Also

PNM dan Desa Towale Gelar Ruang Pintar Madani untuk Tingkatkan Pendidikan Anak

DONGGALA – Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, menggelar kegiatan pembelajaran dengan konsep Ruang …

PT GMM Bantu Perbaikan Jalan ke SMA Nurul Hasan, Permudah Akses Siswa

HALMAHERA SELATAN – PT Gelora Mandiri Membangun (PT GMM) memberikan bantuan berupa alat berat untuk …

Desa Simpang Tiga Usulkan Peningkatan Infrastruktur dan Ekonomi dalam Musrenbang

BELITUNG TIMUR – Pemerintah Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur, turut serta …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *