Dua Desa di Pesisir Kumai Terisolasi, Warga Kesulitan Akses Transportasi dan Listrik

KOTAWARINGIN BARAT – Dua desa di pesisir Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), masih menghadapi keterbatasan akses infrastruktur dasar, yang menghambat perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Desa Sungai Cabang dan Desa Teluk Pulai, yang berada di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), masih kesulitan dalam akses transportasi, ketersediaan air bersih, serta jaringan listrik.

Kondisi tersebut memaksa warga untuk bertahan hidup dengan berbagai keterbatasan. Dengan jumlah penduduk sekitar 425 jiwa atau 125 kepala keluarga (KK), mayoritas warga desa ini menggantungkan hidup sebagai nelayan dan petani. Namun, minimnya sarana infrastruktur membuat aktivitas ekonomi mereka terhambat.

Satu-satunya jalur transportasi yang dapat digunakan warga untuk mencapai desa lain atau ibu kota kecamatan adalah jalur laut. Dengan menggunakan perahu kelotok, perjalanan dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam, sementara dengan speed boat, jarak tempuh berkurang menjadi satu jam. Ketiadaan akses jalan darat membuat mobilitas warga sangat terbatas, terutama dalam situasi darurat.

Keterbatasan Fasilitas Kesehatan

Di bidang kesehatan, Desa Teluk Pulai memiliki Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu). Namun, fasilitas yang terbatas sering kali memaksa warga yang membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk dirujuk ke Puskesmas Kumai atau RSUD Sultan Imanuddin di Pangkalan Bun.

Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi warga, terutama dalam keadaan darurat. Mereka harus bertaruh nyawa di tengah lautan untuk mencapai fasilitas medis yang lebih memadai. Tidak jarang terjadi kasus ibu melahirkan di atas perahu akibat terlambat mendapatkan layanan kesehatan.

Harapan Akan Akses Jalan Darat

Kepala Desa Teluk Pulai, Herliyus Cristian, menyatakan bahwa pihaknya telah berusaha membuka akses jalan darat yang dapat menghubungkan desa mereka dengan wilayah lain. Namun, upaya yang dilakukan, termasuk pengecekan lapangan oleh Pemerintah Kabupaten Kobar dan Balai TNTP pada tahun 2024, belum menghasilkan solusi yang konkret.

Pemerintah daerah sebelumnya merencanakan pembangunan jalan dengan sistem pile slab, tetapi keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam realisasinya. Alternatif yang memungkinkan saat ini adalah pembangunan jalan dengan batu pecah dan pasir yang dipadatkan. Akses jalan ini diharapkan dapat menghubungkan Desa Teluk Pulai dengan Desa Sekonyer.

“Kami sudah mencapai sekitar 98 persen dalam proses pembangunan jalan menuju Desa Sekonyer. Kami sangat berharap pemerintah daerah segera merealisasikan pembangunan ini agar warga kami dapat menikmati akses darat yang lebih layak,” ujar Herliyus. pada 11/02/25

Belum Terjangkau Jaringan Listrik

Selain infrastruktur jalan, masalah kelistrikan juga menjadi tantangan besar bagi kedua desa ini. Dari 81 desa yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat, hanya Desa Sungai Cabang dan Desa Teluk Pulai yang belum teraliri listrik PLN.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kobar, Yudhi Hudaya, mengungkapkan bahwa lokasi kedua desa yang terisolasi di pesisir Taman Nasional Tanjung Puting menjadi kendala utama dalam pemasangan tiang listrik. Pemasangan infrastruktur kelistrikan di kawasan hutan lindung memerlukan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pemkab Kobar telah mengajukan permohonan kepada KLHK untuk mendapatkan izin pemasangan jaringan listrik dari Desa Sekonyer menuju Desa Teluk Pulai. Namun, hingga kini, prosesnya masih menunggu hasil survei dari tim terpadu KLHK.

“Kami menunggu hasil survei dari tim KLHK terkait izin pemasangan tiang listrik yang akan melewati kawasan Taman Nasional Tanjung Puting,” ujar Camat Kumai, Abdul Gafur.

Masyarakat Berharap Perubahan

Warga Desa Sungai Cabang dan Desa Teluk Pulai terus berharap agar pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan dan jaringan listrik, dapat segera direalisasikan. Dengan adanya akses yang lebih baik, mereka berharap dapat meningkatkan kesejahteraan dan mendapatkan fasilitas layanan publik yang lebih memadai.

Pembangunan infrastruktur dasar tidak hanya akan membuka akses transportasi dan kelistrikan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Dengan jalan darat yang layak, warga akan lebih mudah membawa hasil tangkapan ikan atau hasil pertanian mereka ke pasar. Begitu pula dengan listrik, yang akan meningkatkan produktivitas dan membuka peluang usaha baru bagi warga setempat.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi desa-desa yang masih terisolasi ini. Mereka percaya bahwa dengan dukungan pemerintah, keterisolasian Desa Sungai Cabang dan Desa Teluk Pulai dapat segera teratasi, sehingga mereka bisa menikmati kehidupan yang lebih baik, seperti masyarakat di daerah lain.[]

Redaksi10

About Rara

Check Also

Banjir Bandang Terjang Dusun Mintreng, Warga Gelar Aksi Gotong Royong

BATURAGUNG – Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap korban banjir di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, …

Banjir di Kediri, Akses Tiga Desa Terputus

KEDIRI – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyebabkan jalan penghubung antar …

Sungai Kampar Meluap, 18 Desa di Pelalawan Terendam Banjir

PELALAWAN – Sebanyak 18 desa/kelurahan di enam kecamatan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, terendam banjir …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *