TANGERANG – Perjalanan hidup Arsin bin Sanip kini menjadi sorotan publik. Sosok yang berasal dari keluarga sederhana ini pernah bekerja sebagai bank harian dan kuli borongan, menapaki tangga karier hingga akhirnya terpilih sebagai Kepala Desa Kohod pada Pilkades 2021. Arsin sempat terlibat dalam kontroversi terkait status lahan pagar laut di wilayahnya. Arsin, yang dikenal sebagai “asli orang sini,” memulai kehidupannya dengan latar belakang yang jauh dari kemewahan.
“Arsin itu asli orang sini. Kalau secara materi, dia dulu itu di bawah rata-rata kehidupannya. Setelah lulus SD, dia mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian,” ungkap Reza, seorang warga yang tak mau menyebutkan nama aslinya, saat ditemui Jumat (31/1/2025).
Tak hanya bekerja sebagai bank keliling, Arsin juga pernah menjadi kuli borongan, mengerjakan proyek-proyek kecil di desanya.
“Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada. Ini fakta adanya. Tapi, kalau sekarang dia jadi kepala desa dan orang beken, itu mungkin faktor keberuntungan,” tambah Reza. Meski sempat gagal saat mencalonkan diri sebagai kepala desa pada tahun 2019, Arsin tidak menyerah. Ia kemudian diangkat sebagai Sekretaris Desa.
Kesempatan pun datang pada Pilkades 2021 karena Arsin berhasil memenangkan hati masyarakat dan terpilih sebagai Kepala Desa Kohod. Sejak menjabat, transformasi hidup Arsin terlihat jelas.
Keterlibatannya dalam proyek pembangunan, terutama proyek PIK 2, membawa kesejahteraan baginya.
“Kekayaannya mulai banyak itu mungkin ada proyek pembangunan. Pokoknya semenjak ada proyek dan menjadi lurah, fasilitasnya bertambah,” kata Reza.
Salah satu simbol perubahan yang mencolok adalah asanya mobil Rubicon yang sering digunakan Arsin saat menjalankan tugasnya sebagai kepala desa. Wakil Ketua Komisi II, Dede Yusuf, juga menyoroti kemewahan kendaraan tersebut, menyatakan, “Anggota DPR saja belum tentu bisa beli Rubicon.”
Rumah Arsin, yang terletak di Jalan Kalibaru, Desa Kohod, menunjukkan kemewahan baru setelah masa perjuangan panjang.
Bangunan berlantai dua, garasi yang luas, dan kendaraan dinas yang terpajang memberikan gambaran tentang perubahan hidupnya. Di garasi, terlihat mobil Honda Civic Vtec berwarna putih dengan plat nomor “ARSIN” dan beberapa kendaraan lain, termasuk sepeda motor.
Di balik segala kemewahan, Arsin sempat terlibat dalam kontroversi terkait status lahan pagar laut di wilayah tersebut. Ia sempat berdebat dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Nusron Wahid, mengenai status lahan yang dulunya merupakan daratan. Hingga kini, Arsin belum memberikan keterangan resmi terkait pernyataan tersebut, dan keberadaannya pun sempat tidak terlihat di lapangan maupun di kantor desa.
Saat mengunjungi rumahnya pada Selasa (28/1/2025) sore, Arsin tidak berada di sana. Dua pria yang sedang bermain catur di teras rumahnya hanya mengatakan, “Tidak tahu, saya hanya numpang main catur.”[]
Redaksi10