MOROTAI – Kepala Desa Yao, Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Meksen Mala, meminta pemerintah untuk menambah kuota minyak tanah bersubsidi. Ia mengungkapkan bahwa pasokan yang diterima desanya saat ini tidak mencukupi kebutuhan warga.
“Dengan kuota yang terbatas, kami terpaksa membagi minyak tanah sebanyak lima liter per rumah. Namun, banyak juga warga yang hanya kebagian tiga liter. Ini tentu menjadi masalah besar bagi masyarakat yang sangat bergantung pada minyak tanah untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Meksen, Rabu (29/2/2025).
Meksen menambahkan bahwa pemerintah desa telah menyampaikan keluhan ini kepada pihak pemasok, tetapi hingga kini belum ada solusi terkait penambahan kuota. Menurutnya, keterbatasan pasokan minyak tanah berdampak langsung pada aktivitas rumah tangga warga yang sebagian besar masih mengandalkan bahan bakar tersebut untuk memasak dan kebutuhan lainnya.
Ia menjelaskan bahwa kuota minyak tanah bersubsidi di desanya ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Pulau Morotai. Oleh karena itu, pemerintah desa tidak dapat mengubah atau menambah alokasi tersebut secara sepihak.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Pulau Morotai, Samsul Bahri Radjab, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Desa Yao.
“Jadi nanti kami tindak lanjuti lagi,” ujarnya.
Samsul menjelaskan bahwa penurunan kuota minyak tanah di Desa Yao terjadi akibat pengurangan alokasi BBM subsidi jenis minyak tanah yang ditetapkan oleh PT Pertamina. Ia menyebutkan bahwa jumlah kuota minyak tanah bersubsidi untuk Kabupaten Pulau Morotai tidak selalu tetap setiap bulannya.
“Saat ini, kuota minyak tanah bersubsidi memang mengalami penurunan. Untuk Kabupaten Pulau Morotai, alokasi bulanan sebesar 220 ton, tetapi jumlah ini tidak selalu tetap. Misalnya, pada Desember 2024, kuota minyak tanah turun menjadi 200 ton,” tutupnya.
Warga berharap pemerintah daerah dapat segera mencari solusi agar pasokan minyak tanah kembali stabil, mengingat bahan bakar tersebut masih menjadi kebutuhan utama bagi banyak rumah tangga di Desa Yao.[]
Redaksi10