Related Articles
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Muara Enim, H Ahmad Yani Heriyanto, menjelaskan bahwa desa ini merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Muara Enim yang dipilih untuk mengikuti program tersebut.
“Untuk saat ini, di Kabupaten Muara Enim, hanya Desa Tanjung Buntut yang dipilih menjadi Desa Madani,” ujar Ahmad Yani, Kamis (30/1/2025).
Program ini dilaksanakan melalui kerjasama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Ahmad Yani menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan bantuan berupa pelatihan, tetapi juga penyediaan perangkat dasar yang dapat digunakan untuk mengolah limbah daun nanas menjadi benang serat nanas.
Selanjutnya, program ini akan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kain serta pengolahan buah nanas menjadi produk bernilai ekonomis.
Desa Tanjung Buntut dikenal memiliki potensi besar dalam hal produksi buah nanas, yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan program ini.
“Desa ini terkenal dengan potensi buah nanas yang melimpah. Program ini bisa menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain yang memiliki potensi serupa,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, pihak pemerintah Kabupaten Muara Enim akan melakukan peninjauan serta persiapan lapangan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program. Setelah persiapan matang, program Desa Madani di Desa Tanjung Buntut akan segera diresmikan.
“Rencananya, program ini akan diresmikan langsung oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera Selatan pada awal Februari 2025,” tutup Ahmad Yani.
Diharapkan dengan adanya program ini, masyarakat Desa Tanjung Buntut dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah hasil alam dan mengembangkan potensi ekonomi desa, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.[]
Redaksi10