Banjir Rendam Empat Kecamatan di Malinau, Desa Tanjung Lapang Terparah

MALINAU – Empat kecamatan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dilanda banjir pada pekan lalu, dengan salah satu wilayah terdampak parah berada di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat. Khususnya di RT 14, banjir tercatat mencapai ketinggian hingga dua meter, menjadikannya daerah dengan genangan tertinggi.

Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Sesayap yang menggenangi permukiman warga selama sekitar 12 jam. Namun, pada Selasa (14/1/2025), genangan air dilaporkan telah berangsur surut.

“Di RT 14 Desa Tanjung Lapang ini memang yang terdampak paling parah. Rata-rata kedalaman air mencapai dua meter dan sudah masuk ke rumah warga,” ujar Ketua RT 14 Desa Tanjung Lapang, Berahim, saat ditemui pada Senin (13/1/2025).

Berahim mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya sudah menjadi peristiwa yang sering terjadi. Puncak banjir pada kali ini terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 Wita, dengan genangan air rata-rata mencapai dua meter.

Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau menunjukkan bahwa rata-rata ketinggian banjir yang merendam permukiman warga berada di angka satu meter. Namun, kondisi di RT 14 jauh lebih parah dibandingkan wilayah lain.

Ketua Relawan Masyarakat Peduli Bencana Malinau, Anwar, menuturkan bahwa banjir di beberapa titik sudah mulai surut pada siang hari. Desa Tanjung Lapang, khususnya RT 14, tercatat sebagai wilayah dengan dampak banjir terberat di antara tiga kecamatan di wilayah perkotaan yang terdampak.

“Di RT 14 ini, ketinggian air ketika banjir merupakan yang tertinggi di Desa Tanjung Lapang. Kami juga sudah memantau bahwa beberapa titik lainnya mulai surut. Saat ini masyarakat sedang melakukan pembersihan pascabanjir,” jelas Anwar.

Banjir di Kabupaten Malinau menjadi perhatian serius, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan genangan air. Selain dampak fisik berupa kerusakan rumah dan infrastruktur, banjir juga memengaruhi aktivitas harian masyarakat. Hingga kini, BPBD dan relawan terus melakukan upaya pemulihan serta memastikan kondisi warga terdampak tetap terkendali.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat intensitas hujan yang masih cukup tinggi di wilayah tersebut. Pihak berwenang juga terus mengupayakan solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir di kawasan rawan seperti Desa Tanjung Lapang.[]

Redaksi10

About Rara

Check Also

Pj. Bupati Kuningan Tinjau Longsor di Desa Cimara, Tiga Rumah Rusak Parah

KUNINGAN – Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, Dr. Agus Toyib, S.Sos., M.Si., meninjau langsung lokasi bencana …

Banjir di Desa Pinamula: Ketinggian Air Capai Lutut, Aktivitas Warga Terhenti

BUOL – Bencana banjir melanda Desa Pinamula, Kecamatan Momunu, Kabupaten Buol, setelah hujan deras mengguyur …

Desa Bungurasih Jadi Wilayah Terdampak Terparah Banjir di Sidoarjo

SIDOARJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, melaporkan adanya dampak banjir …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *