Related Articles
RANTAU – Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Tapin selama beberapa pekan terakhir telah mengakibatkan dampak yang cukup besar bagi warga Desa Masta, Kecamatan Bakarangan. Setidaknya tujuh rumah warga terendam akibat meluapnya air sungai, termasuk sungai yang terletak di perbatasan dengan Kelumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Salah satu warga yang terdampak, Nuriah, memilih untuk tetap bertahan di rumah meskipun sudah lebih dari tiga pekan rumahnya terendam banjir. “Kalau pasang air sungai, rumah kami tambah terendam. Tapi saya tetap di sini, ada anak yang membantu,” kata Nuriah saat ditemui pada Senin (13/1/25). Di ruang tengah rumah yang terendam, ia hanya bisa duduk di atas susunan papan yang disusun menyerupai dipan sebagai tempat untuk beristirahat.
Namun, keputusan untuk tetap bertahan di rumah yang terendam banjir membawa dampak buruk bagi kesehatan Nuriah. Kakinya kini terserang kutu air akibat beraktivitas terus-menerus di genangan air. “Rumah saya menjadi yang pertama terendam setiap banjir dan paling lama kering karena posisinya lebih rendah dibandingkan rumah warga lain,” keluh Nuriah. Ia menambahkan, banjir semakin parah sejak adanya pembangunan jalan alternatif Margasari-Balimau, yang membuat rumahnya kini berada pada posisi lebih rendah dibandingkan jalan, menyebabkan banjir semakin sering melanda.
Kepala Desa Masta, Hartoni, membenarkan bahwa banjir kerap melanda wilayah tersebut, terutama rumah-rumah warga seperti milik Nuriah, Kastalani, dan Hani, yang terendam paling parah. “Sudah lebih dari sebulan banjir ini bertahan. Hampir semua warga terkena kutu air, tetapi tidak ada yang mengungsi karena aktivitas mereka tidak terlalu terganggu,” jelas Hartoni.
Meskipun banyak warga yang terpaksa bertahan, beberapa di antaranya harus menghadapi masalah kesehatan akibat genangan air yang tidak kunjung surut. Hartoni berharap pemerintah dapat segera mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah banjir yang sudah berlangsung cukup lama di Desa Masta, demi kenyamanan dan kesehatan warganya.[]
Redaksi10