SAMARINDA – Lomba Modern Dance yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Halaman Parkir Hotel Atlet, Gelanggang Olahraga (Gelora) Kadrie Oening Sempaja, sukses menarik perhatian ratusan pemuda di seluruh Kaltim. Kegiatan yang berlangsung pada 26-27 Oktober 2024 ini, merupakan bagian dari upaya pemberdayaan pemuda di provinsi ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-96.
Lomba ini dimulai dengan Technical Meeting yang digelar secara daring melalui Zoom pada 24 Oktober 2024, yang dihadiri oleh seluruh peserta dan pihak terkait. Pertemuan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi seputar tata cara pelaksanaan lomba dan aturan yang harus diikuti oleh peserta.
Plh. Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar, menjelaskan bahwa lomba ini digelar setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Dispora kabupaten/kota se-Kaltim untuk menjaring perwakilan dari daerah masing-masing. Selain itu, promosi melalui media sosial juga dilakukan untuk mengundang pemuda berbakat di bidang tari modern untuk bergabung dalam ajang ini.
“Kami berusaha menjangkau lebih banyak pemuda dengan bakat di bidang Modern Dance, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru mulai menggeluti seni tari ini,” ungkap Hasbar, dalam wawancara di sela Rapat Kerja dengan OPD kabupaten/ kota di Hotel Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Minggu (27/10/2024).
Lomba ini terbuka bagi pemuda berusia 16 hingga 30 tahun, dengan peserta yang dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 hingga 12 anggota. Setiap grup tampil selama 5 hingga 7 menit, dengan penampilan yang menggabungkan unsur seni tari modern dan kreativitas masing-masing kelompok. Hasbar menambahkan, kriteria lomba ini dirancang untuk mendorong setiap kelompok menampilkan kemampuan terbaik mereka.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah menarik bagi para pemenang. Juara pertama menerima uang pembinaan sebesar Rp5 juta dan piagam penghargaan, juara kedua mendapatkan Rp3 juta dan piagam, sementara juara ketiga memperoleh Rp1,5 juta dan piagam. Selain itu, ada kategori Best Performance yang diraih oleh Spicy Sugar, serta kategori Terfavorit yang diraih oleh tim Artemist.
Hasbar menekankan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah platform untuk mengembangkan kreativitas pemuda dalam bidang seni. “Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi pemuda untuk lebih aktif dalam berkesenian dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara mereka,” ujarnya.
Lomba Modern Dance ini juga bertujuan untuk mengenalkan seni tari modern kepada masyarakat Kaltim secara lebih luas. Dengan dukungan masyarakat dan antusiasme peserta yang tinggi, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam pengembangan seni dan budaya lokal.
“Kami percaya bahwa seni adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan dan memperkenalkan budaya kita kepada dunia luar. Melalui ajang seperti ini, kita dapat membangun identitas budaya yang lebih kuat di kalangan generasi muda,” tambah Hasbar.
Salah satu hal yang turut mencerminkan keberhasilan acara ini adalah tingginya antusiasme pemuda yang berbondong-bondong mendaftar, meskipun pendaftaran dilakukan secara gratis dan kuota terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa banyak talenta muda yang membutuhkan wadah untuk mengembangkan potensi mereka.
“Kami senang melihat begitu banyak pemuda yang berminat untuk berpartisipasi, ini menunjukkan bahwa Kaltim memiliki banyak talenta yang layak diberikan kesempatan,” jelas Hasbar.
Dengan suksesnya pelaksanaan lomba ini, Dispora Kaltim berharap kegiatan serupa dapat terus digelar di masa depan. Melalui kompetisi seperti ini, pemuda tidak hanya dapat berprestasi di bidang akademik, tetapi juga di bidang seni yang juga memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan budaya daerah.
“Lomba Modern Dance ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pengembangan bakat pemuda Kaltim di bidang seni, dan kami berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin yang semakin memperkuat kreativitas pemuda di provinsi kita,” tutup Hasbar.
Penulis: Andi Isnar
Penyunting: Nursiah