Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
SAMARINDA — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pemuda di seluruh wilayah Kaltim, termasuk daerah-daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Melalui berbagai program pemberdayaan, Dispora Kaltim bertujuan untuk memastikan pemerataan pembangunan pemuda di setiap sudut provinsi ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Mardaretha diwakili oleh Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan dan Kepeloporan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, menyampaikan bahwa fokus utama Dispora tidak hanya terbatas pada pemuda yang berada di perkotaan, melainkan juga pada mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pemuda, baik di perkotaan maupun yang berada di daerah 3T, mendapatkan kesempatan yang setara untuk mengembangkan diri,” ungkap Rusmulyadi ketika ditemui di sela-sela Rapat Kerja (Raker) dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) se-Provinsi Kaltim, di Ballroom Swiss-Belhotel Borneo, Samarinda, pada Minggu (27/10/2024) sore.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Dispora Kaltim telah melaksanakan sejumlah program konkret yang ditujukan untuk menjangkau daerah-daerah dengan akses terbatas, termasuk wilayah yang memiliki tantangan besar seperti kurangnya pasokan listrik dan infrastruktur.
“Kami bahkan sudah sampai ke daerah-daerah yang hanya mendapat pasokan listrik tiga jam sehari. Tim kami harus melewati hujan deras dan bahkan bermalam di jalan untuk menjangkau lokasi-lokasi tersebut,” tambahnya.
Pemberdayaan pemuda di wilayah 3T memang menjadi salah satu tantangan sekaligus prioritas utama bagi Dispora Kaltim, yang sejalan dengan program Pemerintah Pusat untuk meratakan pembangunan di seluruh Indonesia. Menurut Rusmulyadi, memberi kesempatan yang sama bagi semua pemuda, di mana pun mereka berada, adalah kunci untuk membangun potensi daerah.
“Kami tidak ingin hanya fokus pada kota besar. Setiap pemuda berhak mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang sama, tanpa terkecuali,” tegasnya.
Dia juga berbagi cerita mengenai pengalaman tim Dispora saat mengunjungi daerah-daerah terpencil, di mana mereka sering kali harus menghadapi kondisi kehidupan yang sederhana dan terbatas.
“Sering kali, kami disuguhi makanan lokal seperti jagung rebus saat berkunjung ke daerah-daerah ini. Ini menunjukkan betapa beragamnya tantangan yang dihadapi oleh pemuda di wilayah tersebut,” ujar Rusmulyadi.
Untuk itu, program-program yang dilaksanakan oleh Dispora Kaltim dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan, kewirausahaan, dan kepemimpinan pemuda di wilayah 3T. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang bagi pemuda agar mereka dapat mengakses pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat, sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang ada.
Rusmulyadi berharap, melalui program pemberdayaan ini, pemuda di daerah 3T dapat mengembangkan potensi mereka lebih maksimal, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada kota-kota besar untuk mencari kesempatan.
“Kami ingin mereka dapat berkembang di tempat mereka sendiri dan berkontribusi pada pembangunan daerah,” tambahnya.
Dengan semangat tinggi dan komitmen yang kuat, Dispora Kaltim bertekad untuk terus menjangkau dan memberdayakan pemuda di daerah tertinggal. Program-program yang telah dilaksanakan diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan memberikan kesempatan bagi semua pemuda di Kaltim untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah.
“Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa pemerataan kesempatan bagi seluruh pemuda dapat tercapai,” tutup Rusmulyadi.
Penulis: Andi Isnar
Penyunting: Nursiah
