TIMOR TENGAH SELATAN – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan menetapkan Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebagai satu dari 50 Desa wisata terbaik di Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2024. Penetapan itu ditandai dengan penyerahan plakat dan sertifikat penghargaan Direktur Tata Kelola Destinasi, Ibu Florida Pardosi kepada Penjabat (Pj) Bupati TTS Edison Sipa di obyek wisata hutan bonsai, TTS, Jumat (16/8/2024).
Edison mengatakan, pihaknya sangat senang dan bangga karena Desa Fatumnasi bisa masuk dalam kategori 50 desa wisata terbaik di Indonesia. Sebelumnya, destinasi wisata Fatumnasi melalui keindahan hutan bonsai juga mendapatkan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API). Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah pusat dalam pengembangan destinasi wisata yang ada di TTS.
“Ibu direktur, destinasi wisata di Kabupaten TTS sangat banyak. Selain keindahan alam Fatumnasi, ada Pantai Kolbano, Pantai Oetune, taman buat, air terjun Oehela dan beberapa obyek wisata lainnya,” ujarnya melansir suaratts.com. Oleh sebab itu, Edison berharap, pemerintah pusat mendukungan penuh pengembangan destinasi-destinasi wisata tersebut. Sementara itu, Florida mengatakan, pihaknya kagum dan senang bisa menikmati langsung keindahan alam Desa Wisata Fatumnasi. Dia berharap, penetapan Desa Fatumnasi sebagai desa wisata terbaik kategori rintisan dapat membuat pihak terkait menjaga dan melestarikan keindahan alam dan kearifan lokal setempat. “Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan untuk saya bisa berada langsung di Fatumnasi. Sungguh alamnya sangat indah, budayanya sangat unik dan masyarakatnya sangat ramah,” ujarnya.
Florida menegaskan, Desa Fatumnasi sangat pantas menjadi salah satu dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia. Dia menambahkan, usai ditetapkan sebagai desa wisata terbaik, Kemenparekraf akan menggelar program pendampingan desa wisata. Kemenparekraf juga akan mendukung pengembangan sarana prasarana di Desa Wisata Fatumnasi berdasarkan Identifikasi kebutuhan desa. Hal itu bertujuan untuk membantu pengembangan Desa Wisata Fatumnasi agar ke depan bisa naik kelas dari rintisan menjadi berkembang. Kemenparekraf juga akan membangun kolaborasi dengan forum mitra strategis yang akan mendukung Desa Wisata Fatumnasi dengan membawa program corporate social responsibility (CSR) masuk ke Desa Fatumnasi. []
Redaksi08