Warga Desa Terdampak Banjir Di Danau Limboto Harus Mengungsi Kembali

GORONTALO – Bantal dan selimut tertumpuk di meja teras Kantor Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, sejumlah pengungsi terlihat bercengkerama mengisi waktu kosong mereka. Sudah 5 hari kantor desa ini dipadati pengungsi, ayahanda (sebutan kepala desa di Gorontalo) sudah mengizinkan warga menempati kantornya, berdesak-desakan dalam teras yang tidak terlalu lebar.

Teras ini dipakai oleh 5 kepala keluarga atau 20 jiwa. Mereka berbagi tempat dalam kondisi darurat. “Kami sudah 2 kali mengungsi, yang pertama di rumah keluarga dekat Pasar Bulila, 2 hari kami di sini sebelum air danau kembali meluap memaksa kami pindah,” kata warga Desa Hutadaa, Idan Yaniko (40), pada Senin (15/07/2024). Idan dan keluarga awalnya tinggal di rumah bantuan layak huni di Dusun 2. Pada 8 Juli, rumahnya tergenang luapan air Danau Limboto.

Ia dan suami membawa 4 anaknya meninggalkan rumah menuju rumah sepupunya di kompleks Pasar Bulila. Di sini ia bertahan selama 2 hari, luapan air danau kembali memaksa keluarga ini dan warga lainnya mencari tempat yang lebih aman. Saat di Pasar Bulila ini pada Rabu dini hari, tiba-tiba air naik kembali dengan cepat. Kabar naiknya air danau ini membuat warga semakin panik dan cemas.

Mereka harus mengemas barang-barang di pengungsian yang masih berserakan untuk dibawa kembali ke tempat yang lebih aman. “Saya khawatirkan anak-anak saya,” ujar Idan. Langit Gorontalo yang terus menurunkan air hujan semakin menambah kekhawatirannya.

Dalam beberapa hari matahari tidak terlihat, mendung tebal menutupinya. Malam ini juga Idan dan suaminya Yusuf Marune akan membawa barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.

Ia memilih teras Kantor Desa Hutadaa. Sebelumnya ia sudah minta izin kepada kepala desa yang saat itu juga berada di lokasi menyelamatkan warganya. Di pengungsian baru ini Idan merasa lebih tenang, ia tidak lagi memikirkan rumahnya yang tenggelam. Ia dan suaminya memastikan anaknya selamat. []

Redaksi08

About admin03

Check Also

Digitalisasi Kopdes, Bantul Perkuat Transparansi Desa

PEMERINTAH Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini tengah merancang langkah strategis dalam penguatan sistem koperasi …

Cuaca Basah Saat Kemarau, Desa-Desa di Sumenep Tak Alami Kekeringan

JAWA TIMUR – Sebanyak 64 desa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tahun ini terhindar dari …

Klarifikasi Pemdes Pa’ Kidang soal Pembangunan Jalan Viral

NUNUKAN – Maraknya video viral di media sosial yang menarasikan bahwa pembangunan jalan di wilayah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *