MADIUN – Tradisi Giat Bersih Desa kembali digelar di Kelurahan Winongo pada Minggu (13/7), menghadirkan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya leluhur. Acara yang merupakan warisan turun-temurun masyarakat Jawa ini diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya yang paling dinanti adalah karnaval budaya.
Karnaval yang berlangsung meriah tersebut menampilkan iring-iringan beragam kostum adat dari berbagai daerah, replika tokoh pewayangan, ogoh-ogoh, hingga arak-arakan gunungan hasil bumi. Jalan-jalan utama di Kelurahan Winongo dipadati warga sejak siang hari untuk menyaksikan kemeriahan yang diiringi alunan musik gamelan, barongan, reog, dan jathilan.
Pawai budaya ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, kelompok seni tradisional, tokoh masyarakat, hingga perangkat kelurahan. Semua elemen tampil penuh semangat, menampilkan kreativitas dan rasa cinta terhadap budaya lokal.
Giat Bersih Desa bukan hanya menjadi pesta rakyat yang menggembirakan, tetapi juga sarat makna. Tradisi ini dijadikan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan hasil bumi yang diperoleh selama setahun terakhir. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud permohonan agar masyarakat dijauhkan dari bencana, serta dapat hidup harmonis dalam kerukunan sosial yang terjaga.
“Tradisi ini penting bagi kami, karena tidak hanya menjaga hubungan antarsesama, tetapi juga mengingatkan kita akan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan leluhur,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Kegiatan budaya ini sekaligus menjadi ajang refleksi spiritual dan sosial bagi warga. Harapannya, semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tercermin dalam perayaan ini terus dijaga di tengah arus modernisasi.
Selain memperkuat identitas budaya lokal, Giat Bersih Desa juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang kekayaan tradisi masyarakat Jawa.
Dengan melibatkan generasi muda dalam berbagai rangkaian kegiatan, masyarakat Kelurahan Winongo menunjukkan komitmennya dalam merawat dan mewariskan budaya kepada generasi penerus.
Giat Bersih Desa tahun ini sekali lagi menegaskan bahwa budaya tradisional masih hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat modern, sekaligus menjadi perekat sosial yang menguatkan solidaritas warga.
Redaksi03