PEMERINTAH melalui Kementerian Koperasi dan UKM mendorong peran aktif Tim Penggerak PKK dalam mengelola Koperasi Merah Putih di tingkat desa dan kelurahan. Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi, menilai perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong utama keberhasilan koperasi di akar rumput.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK yang digelar di Convention Hall Samarinda, Kompleks Gelora Kadrie Oening, Budi Arie menyampaikan optimismenya terhadap peran strategis perempuan dalam mengelola unit usaha koperasi.
Menteri Budi Arie menggambarkan Koperasi Merah Putih layaknya cabai: langsung terasa dampaknya bagi masyarakat. Koperasi ini dibentuk untuk menjawab kebutuhan pokok warga dengan harga yang murah dan terjangkau.
Unit usaha koperasi akan menyasar kebutuhan sehari-hari seperti LPG, beras, minyak goreng, obat-obatan, hingga simpan pinjam. Dengan pendekatan langsung ke masyarakat, koperasi ini diharapkan memangkas rantai distribusi dan memperkuat ekonomi lokal.Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi yang paling siap. Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengungkapkan bahwa 841 koperasi telah terbentuk dan telah memiliki badan hukum di setiap desa dan kelurahan.Meski tantangan pengelolaan koperasi di daerah pedalaman tidak ringan—baik dari segi SDM, infrastruktur, maupun demografi—Budi Arie menekankan bahwa semangat gotong royong adalah kunci. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat, koperasi diyakini mampu tumbuh sebagai tulang punggung ekonomi desa.
Redaksi01-Alfian