Sinergi Akademik dan Masyarakat: Mahasiswa KKN UNSAM Gagas Inovasi Sabun dari Limbah Organik

GAYO LUES – Upaya membangun desa berdaya berbasis inovasi dan kepedulian lingkungan kembali digagas dari dunia akademik. Universitas Samudra, melalui Program Studi Fisika, melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang memadukan ilmu pengetahuan, teknologi tepat guna, dan pendekatan sosial secara langsung kepada warga.

Bertempat di Gampong Penggalangan, Kecamatan Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues, kegiatan bertajuk “Transformasi Limbah Organik Batok Kelapa menjadi Sabun Colek Berbasis Arang Aktif” ini dilaksanakan pada Sabtu, 6 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat.

Dipimpin oleh dosen Prodi Fisika, Ibu Rahmawati, M.S., kegiatan ini melibatkan 30 peserta dari tiga gampong: Penggalangan, Palok, dan Agusen. Warga diperkenalkan pada cara mengolah limbah batok kelapa menjadi arang aktif dan sabun colek yang memiliki nilai ekonomi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sesuatu yang selama ini dianggap limbah, seperti batok kelapa, ternyata bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti sabun colek berbasis arang aktif,”
ungkap Ibu Rahmawati dengan semangat.

Pelatihan ini dirancang secara partisipatif. Peserta tidak hanya melihat demonstrasi, tetapi ikut langsung memproses batok kelapa menjadi arang aktif, lalu membuat sabun yang ramah lingkungan. Arang aktif dikenal memiliki daya serap tinggi terhadap kotoran dan bau, serta aman digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

“Awalnya saya pikir ini hanya kegiatan biasa, tapi setelah melihat hasilnya, saya merasa ingin coba buat sendiri di rumah. Bisa untuk dipakai sendiri atau dijual,”
ujar Siti Hawa, warga dari Gampong Palok.

Kegiatan ini semakin semarak dengan kehadiran mahasiswa Universitas Samudra yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa turut membimbing warga mulai dari penyusunan alat hingga praktik pembuatan sabun.

“Kami senang bisa berkontribusi dan belajar langsung dari masyarakat. Ini pengalaman luar biasa, karena kami tidak hanya belajar teori di kampus, tapi juga bisa melihat langsung dampaknya di masyarakat,”
ujar Yogi, mahasiswa peserta KKN.

Program ini mendapat apresiasi dari para pemimpin gampong. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan karena mampu meningkatkan keterampilan dan potensi ekonomi lokal.

Dengan inovasi sederhana berbasis ilmu pengetahuan, Universitas Samudra menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari desa—dari limbah yang kerap dianggap remeh, menjadi peluang yang memberdayakan.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Sidomakmur Gelar Tirakatan Peringati Hari Jadi Ngawi

DALAM suasana yang khidmat dan penuh kekeluargaan, Pemerintah Desa (Pemdes) Sidomakmur, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, …

Desa Pela Jadi Pusat Konservasi Pesut Mahakam

DESA Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, tak lagi sekadar kampung nelayan biasa. Kini, …

Mahasiswa KPI UINSU Gagas Dakwah Digital Hijau di Desa Wisata

INOVASI dakwah berbasis teknologi dan pelestarian lingkungan hadir dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *