ADVERTORIAL – Stabilitas pemerintahan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memasuki babak baru melalui proses serah terima memori jabatan Bupati yang berlangsung di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Senin (30/06/2025). Momen ini bukan hanya menandai beralihnya tongkat estafet kepemimpinan dari Edi Damansyah kepada Aulia Rahman Basri, tetapi juga menjadi refleksi dari kesiapan sistem birokrasi dalam mendukung kelanjutan pemerintahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menjadi sosok penting dalam memastikan proses transisi berjalan tertib, tanpa hambatan, serta tetap menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia menegaskan bahwa alih kepemimpinan yang mulus merupakan hasil dari sinergi semua elemen pemerintahan dan masyarakat.
“Alhamdulillah, proses alih kepemimpinan di Kutai Kartanegara berlangsung smooth dan melibatkan semua lapisan masyarakat. Ini menjadi tradisi baru yang positif, sebagaimana disampaikan oleh Pak Edi Damansyah. Kepemimpinan bisa berpindah dengan sangat baik dan penuh kehormatan,” ujar Sunggono kepada awak media.
Dalam tugas administratifnya, Sunggono memastikan bahwa seluruh dokumen penting telah disusun dan disampaikan kepada Bupati yang baru. Memori jabatan tersebut memuat capaian pembangunan serta agenda kerja yang belum tuntas, yang menjadi landasan untuk langkah-langkah strategis pemerintahan berikutnya.
“Memori jabatan yang diserahkan memuat capaian-capaian kinerja selama masa pemerintahan Pak Edi, termasuk beberapa hal yang mungkin belum sepenuhnya terlaksana. Namun secara umum, semua target telah terpenuhi sesuai rencana kerja yang ada, termasuk yang dijalankan bersama Wakil Bupati Rendi Solihin,” jelasnya.
Sunggono juga menyambut baik komitmen Aulia Rahman Basri yang bertekad melanjutkan program-program strategis yang telah dirintis. Menurutnya, keberlangsungan kebijakan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Pak Aulia sudah menyatakan komitmennya untuk meneruskan apa yang telah dibangun. Kita optimis, Kukar akan semakin maju ke depan,” tambahnya.
Keberhasilan transisi ini mencerminkan kesiapan jajaran birokrasi Kukar dalam menjawab tantangan perubahan tanpa mengorbankan kesinambungan pelayanan publik. Peran aparatur sipil negara menjadi krusial sebagai penggerak utama dalam menjaga irama pembangunan yang konsisten dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.[]
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto