YOGYAKARTA – Terletak di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Hargobinangun menunjukkan transformasi luar biasa sebagai desa wisata berbasis komunitas. Berada tepat di kaki Gunung Merapi, desa ini tidak hanya menjadi jalur utama menuju kawasan ekowisata, tetapi juga tumbuh menjadi pusat inovasi lokal berkat kolaborasi masyarakat, pemerintah desa, dan dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Memiliki luas sekitar 14.300 meter persegi, Desa Hargobinangun memanfaatkan letaknya yang strategis di sisi utara Sleman. Dikelilingi desa-desa seperti Pekembinangun, Candibinangun, dan Umbulharjo, desa ini mengembangkan potensi lokal melalui pendekatan integratif yang menggabungkan kekayaan alam dan kemajuan teknologi.
Sejak tahun 2020, pemerintah desa bersama masyarakat mulai melakukan pemetaan potensi wilayah. Fokus diarahkan pada tiga sektor utama: pariwisata, agrikultur, dan pengelolaan lingkungan. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dibentuklah Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Merapi Sejahtera, yang kini menjadi penggerak utama perekonomian lokal.
BUMDesa Merapi Sejahtera saat ini mengelola dua unit usaha utama. Wisata Desa Kampoeng Mahoni menyuguhkan berbagai wahana seperti restoran berkonsep alam, area berkemah, petualangan dengan jeep dan ATV, hingga outbound. Sementara Hargo Park Central bertanggung jawab atas pengelolaan parkir di sejumlah destinasi wisata, termasuk Merapi Park dan Oxygen Park. “Pariwisata menjadi sektor andalan karena mampu memberikan dampak ekonomi secara cepat kepada masyarakat. Namun kami juga menyasar pengembangan sektor lain, seperti pertanian dan pengelolaan sampah,” ujar Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito.
Tidak berhenti di situ, pemerintah desa juga menggagas klasterisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan efisiensi dan daya saing. Berbagai pelatihan dan pendampingan dilakukan untuk mendorong pelaku UMKM lebih terorganisir, sekaligus menciptakan ekosistem ekonomi kolektif yang lebih kuat.
Hasilnya mulai terlihat. Masyarakat merasakan langsung manfaat dari pertumbuhan sektor pariwisata dan agrikultur, yang turut meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) secara signifikan.
Menyongsong tahun 2025, BUMDesa Merapi Sejahtera berencana meluncurkan tiga unit usaha baru. Ketiganya adalah pengelolaan sampah berbasis digital, pembangunan Greenhouse Ketapang sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan, serta kemitraan keuangan melalui layanan AgenBRILink. “Persoalan sampah di kawasan wisata menjadi krusial. Dengan ribuan pengunjung per hari, sistem digitalisasi pengelolaan sampah kami yakini akan mampu mengatasi masalah tersebut dalam waktu singkat,” imbuh Amin.
Komitmen terhadap inovasi juga tercermin dalam adopsi konsep smart village. Desa ini mulai menerapkan sistem pelayanan dan tata kelola berbasis teknologi untuk mendukung efisiensi dan transparansi pemerintahan.
Atas keberhasilan ini, Hargobinangun berhasil menembus 40 besar program Desa BRILiaN tingkat nasional tahun 2023—program pemberdayaan desa berbasis inovasi yang digagas oleh BRI.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengungkapkan bahwa kisah sukses Hargobinangun merupakan bukti nyata bahwa program Desa BRILiaN telah berhasil menjangkau lebih dari 4.300 desa di seluruh Indonesia dan mendorong tumbuhnya desa-desa mandiri berbasis potensi lokal. []
Redaksi10