CILACAP — PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melaksanakan program pelatihan bertajuk “Pemeliharaan Rumah Bibit dan Perawatan Area Konservasi Mangrove” di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Program ini merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, yang mengedepankan pelestarian ekosistem pesisir serta pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan ekowisata berbasis mangrove.
Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN EPI, Dita Artsana, menjelaskan bahwa program tersebut disusun berdasarkan hasil pemetaan sosial (social mapping) yang dilakukan sebelumnya di wilayah Desa Bunton. Berdasarkan temuan tersebut, Desa Bunton tergolong wilayah rawan abrasi dan terdampak perubahan iklim. Oleh karena itu, penanaman mangrove dinilai sebagai solusi ekologis yang tepat dalam menanggulangi permasalahan tersebut.
“Selain solusi lingkungan, kami melihat adanya potensi besar yang bisa dikembangkan, salah satunya melalui pengembangan ekowisata mangrove,” ujar Dita saat meresmikan kegiatan pelatihan di Desa Bunton, Rabu (7/5/2025). Ia menambahkan bahwa PLN EPI telah menyiapkan 17 program pengembangan, yang akan difokuskan pada sektor UMKM, pendidikan dan pelatihan, bank sampah, serta ekowisata.
Melalui pelatihan ini, lanjut Dita, masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk menjalankan program konservasi secara berkelanjutan. Tidak hanya terbatas pada pembibitan mangrove, ke depannya pelatihan juga akan mencakup pembuatan produk eco print berbahan dasar daun mangrove sebagai pewarna alami. Produk tersebut diharapkan bisa menjadi alternatif kegiatan usaha yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan warga.
“Kita harapkan dalam tiga tahun ke depan, masyarakat Desa Bunton dapat tumbuh mandiri dan lebih berdaya secara ekonomi,” tambahnya.
Camat Adipala, Teguh Prastomo, turut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang diambil PLN EPI. Ia berharap program ini mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan serta mendorong ekonomi kerakyatan melalui sektor ekowisata dan lingkungan. “Harapan kami juga agar kegiatan yang dilaksanakan PLN EPI ini berkelanjutan dan bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan di Desa Bunton,” tuturnya.
Harapan serupa disampaikan oleh warga Desa Bunton yang menjadi peserta pelatihan. Supriati, salah satu peserta, berharap keterampilan yang didapatkannya dalam pelatihan ini dapat membawa manfaat luas bagi komunitas desa. Sementara itu, Kasiman, seorang petani setempat, menyampaikan keyakinannya bahwa penanaman mangrove akan membantu menanggulangi abrasi dan menjaga keberlangsungan aktivitas pertanian.
“Semoga mangrove yang dikembangkan nanti bisa mencegah abrasi, juga menahan terpaan angin sehingga membantu kegiatan pertanian di sini,” ujarnya.
Melalui pelibatan masyarakat secara aktif, program ini menjadi salah satu langkah konkret PLN EPI dalam mendukung ketahanan lingkungan sekaligus mengangkat potensi lokal demi terwujudnya desa yang mandiri dan lestari.[]
Redaksi10