KUALA KAPUAS – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dr. Tonun Irawaty Panjaitan, mengungkapkan bahwa stok obat-obatan untuk membantu korban banjir di tiga kecamatan masih mengalami kekurangan. Meskipun sudah dilakukan suplai, persediaan yang ada belum mencukupi kebutuhan di lapangan.
“Obat-obatan untuk membantu korban banjir sudah kami suplai. Namun, ternyata banyak yang kurang. Kami sudah meminta bantuan dari provinsi, tetapi jumlahnya juga terbatas,” ujar dr. Tonun Irawaty Panjaitan di Kuala Kapuas, Senin (14/3).
Pernyataan tersebut disampaikan setelah menghadiri pelepasan keberangkatan bantuan logistik bencana banjir untuk tiga kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang, dan Mantangai. Acara tersebut berlangsung di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas.
Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan, hingga saat ini belum ditemukan peningkatan signifikan jumlah penyakit akibat banjir. Namun, beberapa warga mengeluhkan batuk dan pilek. Meskipun belum terjadi lonjakan kasus, kondisi ini tetap menjadi perhatian mengingat dampak banjir yang berkepanjangan berpotensi menyebabkan penyebaran penyakit lebih luas.
“Kekhawatiran kami adalah jika banjir ini tidak cepat surut, maka kasus penyakit bisa semakin meningkat,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi kesehatan warga terdampak banjir, pihaknya berencana mengusulkan anggaran tambahan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Langkah ini diambil karena alokasi anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) masih dalam proses.
“Rencana kami adalah mengusulkan anggaran melalui BTT, karena proses penganggaran dari DAK masih berjalan,” jelasnya.
Dr. Tonun berharap banjir segera surut sehingga masyarakat di tiga kecamatan terdampak dapat kembali beraktivitas secara normal. Selain itu, ia juga berharap tidak ada peningkatan jumlah penyakit yang signifikan akibat bencana tersebut.
“Mudah-mudahan masyarakat tetap sehat dan tidak ada lonjakan kasus penyakit akibat banjir ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, banjir melanda 26 desa di tiga kecamatan tersebut, dengan jumlah korban terdampak mencapai 5.694 kepala keluarga (KK) atau sekitar 15.017 jiwa. Pemerintah daerah terus berupaya menyalurkan bantuan logistik serta melakukan langkah-langkah mitigasi guna meminimalkan dampak kesehatan dan ekonomi bagi warga yang terdampak.[]
Redaksi10