LUWU TIMUR – Perangkat Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, mengikuti pelatihan digitalisasi desa yang diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta praktik langsung mengenai penerapan digitalisasi dalam administrasi dan layanan desa.
Koordinator Kecamatan (Korcam) KKN UNCP Tomoni Timur, Fikri, mengungkapkan bahwa program ini merupakan salah satu dari tiga program unggulan yang dirancang oleh mahasiswa KKN UNCP. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada perangkat desa mengenai pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan efektivitas kerja pemerintahan desa.
“Ini merupakan bagian dari tiga program unggulan yang kami rancang, dengan memberikan pengetahuan terkait digitalisasi desa,” ujar Fikri, Selasa (11/2/2025).
Fikri berharap ilmu yang diperoleh oleh perangkat desa dalam pelatihan ini dapat diterapkan, setidaknya untuk hal-hal sederhana yang dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan aplikasi desain untuk menyebarkan informasi secara lebih efektif kepada warga desa.
“Semoga dapat dimanfaatkan oleh perangkat desa, seperti memanfaatkan penggunaan aplikasi desain untuk memberikan informasi ke warga,” tambahnya.
Camat Tomoni Timur, Yulius, turut mengapresiasi program pelatihan yang telah dirancang oleh mahasiswa KKN UNCP. Menurutnya, materi yang diberikan sangat relevan dengan perkembangan zaman, terutama dalam era digital saat ini.
“Sangat bagus dan relevan dengan perkembangan zaman di era sekarang,” kata Yulius.
Ia juga menyoroti metode pelatihan berbasis praktik langsung yang diterapkan dalam pelatihan ini. Menurutnya, metode ini sangat efektif karena memungkinkan peserta untuk memahami secara langsung cara mengoperasikan berbagai sistem digital desa, seperti pengelolaan situs web desa.
“Kalau praktik langsung, dapat dilihat sejauh mana pemahaman perangkat desa. Jika ada yang kurang paham, bisa segera diperbaiki,” jelas Yulius.
Lebih lanjut, Yulius menekankan bahwa era digitalisasi saat ini menuntut seluruh sektor, termasuk pemerintahan desa, untuk memanfaatkan teknologi guna mempercepat dan mempermudah operasional desa. Dengan penerapan digitalisasi, diharapkan proses administrasi dapat berjalan lebih efisien dan transparan.
“Dengan adanya digitalisasi, operasional desa dapat dilaksanakan dengan cepat,” ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa penerapan digitalisasi dalam administrasi desa dapat mengurangi penggunaan kertas, sehingga lebih ramah lingkungan serta meningkatkan efisiensi kerja perangkat desa.
“Ke depan, jika semua desa sudah menerapkan digitalisasi, penggunaan media kertas akan berkurang. Ini juga mendukung efisiensi dan transparansi pemerintahan desa,” tutup Yulius.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Desa Kertoraharjo dalam mengadopsi sistem digital dalam berbagai aspek pemerintahan desa, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, efektif, dan modern.[]
Redaksi10