MEDAN DESA NUSANTARA – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan komitmennya mempercepat aktivasi 6.100 Koperasi Merah Putih (KMP) yang telah terbentuk di 33 kabupaten/kota. Program ini diyakini mampu menjadi instrumen strategis dalam memperkuat ekonomi desa sekaligus memutus rantai panjang distribusi sektor pertanian.
Koperasi Merah Putih diproyeksikan menjadi wadah kolektif masyarakat desa dalam mengelola hasil pertanian, memperluas akses permodalan, serta membangun kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Kehadirannya diharapkan mampu menekan biaya distribusi pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Hingga saat ini, tercatat baru 163 koperasi yang aktif menjalankan usaha. Dari jumlah tersebut, 88 koperasi telah menjalin kerja sama dengan BUMN, antara lain dengan Bulog untuk distribusi beras dan dengan Pertamina dalam penyediaan energi. Kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk memperluas jaringan pemasaran sekaligus memperkuat kemandirian koperasi desa.
Meski baru sebagian kecil koperasi yang aktif, pemerintah provinsi optimistis percepatan aktivasi dapat dicapai melalui pendampingan, pelatihan manajemen, serta penguatan akses ke lembaga keuangan. Langkah ini sejalan dengan visi menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat yang inklusif dan berdaya saing.
Dengan percepatan aktivasi, Koperasi Merah Putih di Sumatera Utara diharapkan tidak hanya sekadar menjadi organisasi formal, melainkan pusat aktivitas ekonomi produktif yang mampu menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat desa.
Redaksi01-Alfian