Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program bantuan alat tulis kantor (ATK) untuk mendukung 100 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di tingkat provinsi dan organisasi kemahasiswaan yang berlokasi di Kota Samarinda. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi pemuda dan kemahasiswaan dalam menjalankan berbagai tugas dan program kerja mereka.
Kepala Bidang (Kabid) pengembangan pemuda Dispora Kaltim, Mardaretha diwakili oleh Sub Koordinator Kepemimpinan dan Kepeloporan Kemitraan Pemuda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan untuk mendukung administrasi yang lebih baik di setiap organisasi. Bantuan ini sangat dibutuhkan, mengingat banyak organisasi yang tidak memiliki anggaran khusus untuk pembelian alat tulis kantor.
“Banyak organisasi yang memiliki keterbatasan anggaran, terutama untuk keperluan ATK. Oleh karena itu, kami merasa perlu memberikan dukungan ini agar mereka dapat lebih fokus pada pengembangan program kerja mereka,” ujar Rusmulyadi, sambil menunjukkan kantong berisi ATK yang disiapkan untuk disalurkan, pada Rabu (30/10/2024) di ruang kerjanya.
Bantuan yang diberikan mencakup berbagai jenis alat tulis, seperti kertas A4, bolpoin, pensil, stopmap, amplop, spidol, dan buku catatan. Semua bantuan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar administrasi yang diperlukan oleh organisasi-organisasi pemuda dan kemahasiswaan.
“Kami ingin memastikan bahwa organisasi-organisasi ini memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung aktivitas administrasi mereka. Dengan begitu, mereka dapat lebih fokus untuk mengembangkan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Rusmulyadi.
Lebih lanjut, Rusmulyadi berharap bahwa melalui bantuan ATK ini, kreativitas anggota organisasi dapat semakin berkembang. Dengan ketersediaan alat yang memadai, ia berharap para pemuda di Kaltim dapat lebih bebas berkreasi dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk program-program yang lebih inovatif dan bermanfaat.
“Kami ingin memberikan kebebasan bagi mereka untuk berkreasi, tanpa terbebani dengan kekurangan alat tulis. Dengan fasilitas yang cukup, mereka dapat bekerja dengan lebih produktif dan merancang kegiatan yang lebih menarik untuk masyarakat,” kata Rusmulyadi.
Selain untuk mendukung administrasi, bantuan ini juga diharapkan dapat membantu organisasi pemuda dan kemahasiswaan untuk membangun identitas yang lebih kuat di mata masyarakat. “Bantuan ini bukan hanya untuk keperluan administrasi, tetapi juga untuk memperkuat eksistensi organisasi di kalangan masyarakat,” tuturnya.
Dispora Kaltim tidak hanya fokus pada organisasi kepemudaan, tetapi juga memberikan perhatian serius pada organisasi kemahasiswaan yang ada di Samarinda. Rusmulyadi menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap organisasi-organisasi yang aktif dan berkomitmen dalam kegiatan sosial serta akademik.
Sebagai bagian dari pengembangan kapasitas organisasi, Dispora Kaltim berencana untuk meningkatkan jumlah bantuan ATK pada tahun depan, dengan menargetkan 125 unit bantuan. “Kami ingin memberikan ruang yang lebih besar bagi organisasi untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas kegiatan mereka,” ungkapnya.
Selain itu, Dispora Kaltim juga merencanakan pelaksanaan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan organisasi di tahun depan. “Kami berencana untuk menyelenggarakan pelatihan hidup yang lebih terfokus pada pengembangan pemuda dan organisasi, agar mereka dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan daerah,” tambahnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Dispora Kaltim berkomitmen untuk terus memperkuat peran pemuda dalam pembangunan daerah. Melalui program bantuan ini, diharapkan organisasi pemuda dan kemahasiswaan dapat lebih berdaya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kaltim. Ke depan, Dispora Kaltim berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut, dengan lebih banyak program yang dapat memberdayakan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di Kaltim.
Penulis: Andi Isnar
Penyunting: Nursiah