MOJOKERTO – Pembentukan kepengurusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Beloh, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang baru terbentuk tahun lalu diharapkan mampu membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Potensi utama yang kini tengah dilirik berasal dari sektor kerajinan sandal dan sepatu. Ketiga dusun di desa tersebut diketahui memiliki banyak warga yang menggantungkan hidup sebagai perajin alas kaki. “Tapi sudah tidak sebanyak dulu,” ujar Pj Kepala Desa Beloh, Kotif Efendi.
Setiap harinya, puluhan warga terlibat dalam usaha ini. Karenanya, pemerintah desa berharap BUMDes dapat mengembangkan unit usaha berbasis potensi lokal tersebut. “Sementara masih merintis menuju pembentukan usaha tersebut, karena memang kepengurusannya juga baru,” tambahnya.
Kotif menjelaskan bahwa peluang usaha kerajinan alas kaki yang masih bertahan ini layak didorong sebagai penggerak ekonomi desa. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memberikan pendampingan secara bertahap kepada para perajin agar usaha yang mereka jalankan dapat terus berkembang. “Kita akan mulai pendampingan, agar perajin alas kaki di Desa Beloh bisa terus eksis,” paparnya.
Ia menilai bahwa pendampingan merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha. Melalui kehadiran BUMDes, diharapkan para perajin mendapat kemudahan dalam memasarkan produk. “Dengan pendampingan yang intensif, pelaku usaha diharapkan dapat mengembangkan produk kerajinan yang inovatif dan berkualitas tinggi,” tuturnya.
Kotif menambahkan, dengan dukungan dari pemerintah, baik melalui fasilitas maupun program pengembangan usaha, maka usaha kerajinan alas kaki ini memiliki prospek cerah. “Sehingga nanti pada akhirnya, akan membawa kontribusi juga pada kesejahteraan ekonomi desa,” pungkasnya.
Redaksi03