SLEMAN – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengikuti secara daring peluncuran kelembagaan Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Senin (21/7). Peluncuran daring ini digelar di Balai Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
Sri Sultan menyampaikan apresiasinya atas program nasional tersebut yang dinilai sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, khususnya dalam memperkuat sistem kelurahan dan memberdayakan ekonomi lokal.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Koperasi Desa/Koperasi Kelurahan ini. Karena kebijakan Bapak Presiden tersebut sangat menopang rencana pembangunan DIY periode 2023–2027, terutama dalam reformasi kelurahan dan penguatan ekonomi berbasis potensi lokal,” ujar Sri Sultan.
Peluncuran Kopdes/Kopkel Merah Putih dilakukan serentak di seluruh Indonesia dan dipusatkan di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Tercatat sebanyak 81.140 unit koperasi telah terbentuk secara nasional, dengan 80.081 unit telah berbadan hukum. Kegiatan ini diikuti secara daring oleh 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Menurut Sri Sultan, saat ini Pemda DIY memiliki 16 model koperasi berbasis potensi lokal yang telah berjalan selama 2,5 tahun dan bisa dilabeli sebagai Koperasi Merah Putih. Koperasi tersebut bergerak di sektor jasa, pariwisata, dan pertanian, serta mendukung rantai produksi pangan. Di DIY, sebanyak 483 koperasi juga telah berbadan hukum.
Untuk memperkuat ekosistem usaha desa, Pemda DIY tengah menyiapkan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Dinas Koperasi dan UKM DIY. BLU ini akan mendukung distribusi dan produksi pangan melalui inisiatif Lumbung Mataram.
“Kami sudah siapkan desain koperasi desa untuk melayani jasa, pertanian, hingga perdagangan kebutuhan pokok. Teknis pelaksanaan akan dimulai tahun depan, dan saat ini saya telah menerbitkan Keputusan Gubernur untuk validasi serta perbaikan sistem manajemen kelurahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Prabowo dalam sambutannya menekankan bahwa koperasi merupakan alat gotong royong yang memperkuat ekonomi masyarakat desa. “Koperasi adalah alat bangsa untuk membentuk kekuatan bersama. Seikat lidi jika disatukan menjadi kuat. Demikian pula koperasi, menyatukan kekuatan ekonomi kecil menjadi kekuatan besar,” tegasnya.
Koperasi Merah Putih dirancang untuk memenuhi kebutuhan petani, nelayan, dan peternak, serta memperpendek rantai distribusi bahan pokok. Fasilitas pendukung koperasi meliputi unit simpan pinjam, gerai sembako, cold storage, klinik, apotek, hingga layanan logistik.
Program ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Kopdes/Kopkel Merah Putih, yang melibatkan 13 kementerian dan dua lembaga negara bersama pemerintah daerah. Mulai 22 Juli 2025, sebanyak 108 koperasi percontohan akan mulai mengakses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Redaksi03