MENJADI tonggak penting bagi Pemerintah Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, yang secara progresif meluncurkan program pembangunan sanitasi demi mengakhiri praktik buang air besar (BAB) sembarangan—masalah laten yang selama ini menghantui lingkungan dan kesehatan masyarakat desa.
Langkah konkret ini dilakukan melalui pembangunan 50 unit fasilitas sanitasi yang layak dan aman. Hingga kini, sebanyak 13 unit telah selesai dibangun dan difungsikan. Program ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, dengan pengelolaan langsung oleh pemerintah desa.
Pemerintah Desa menilai bahwa praktik BAB sembarangan bukan sekadar persoalan teknis, tetapi menyangkut harkat dan martabat warga desa. Selain mencemari lingkungan, kebiasaan ini turut meningkatkan risiko penyebaran penyakit infeksi saluran pencernaan dan memperparah masalah gizi buruk, termasuk stunting.
Kepala Desa Sirnagalih, Sugiono, menegaskan bahwa persoalan sanitasi adalah prioritas utama pemerintah desa saat ini. Ia meyakini bahwa desa sehat berawal dari sanitasi yang bersih dan layak.
Langkah Desa Sirnagalih ini juga sejalan dengan program kunjungan pembelajaran pengembangan potensi desa yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Inisiatif seperti ini menjadi inspirasi nyata bahwa desa-desa bisa menjadi pusat inovasi dan transformasi sosial yang berdampak langsung bagi warganya.
Dengan strategi yang terencana dan dukungan anggaran yang tepat sasaran, Desa Sirnagalih berupaya menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Redaksi01-Alfian