SUMBAWA BARAT – Warga Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, dengan antusias menyaksikan lomba balap sampan yang digelar di tanggul F3 pada Jumat, 18 Juli 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh panitia dari Pemerintah Desa Poto Tano dalam rangka melestarikan budaya dan kearifan lokal masyarakat pesisir.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 WITA ini menarik perhatian banyak warga, baik yang datang khusus untuk menyaksikan lomba maupun yang kebetulan melintas di sekitar tempat acara.
Tak hanya penonton yang memadati lokasi, para peserta lomba yang terdiri dari berbagai kalangan usia, mulai dari pemuda hingga orang tua, tampak bersemangat mendayung sampan dari garis start hingga garis finis. Sorak sorai penonton semakin menyemarakkan suasana perlombaan.
Acara pembukaan lomba turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat, di antaranya Kepala Desa Poto Tano, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Perikanan, Plt Camat Poto Tano, Babinsa, Babhinkamtibmas, serta ratusan warga yang memadati lokasi lomba.
Kepala Desa Poto Tano, Adi Muliadi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah tahun ini bisa kami laksanakan pagelaran lomba balap sampan, dan untuk biaya pendaftaran sebesar 200 ribu rupiah. Tak hanya peserta dari desa yang ikut, dari daerah luar banyak yang berpartisipasi,” jelas Kades.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat, Noto Karyono, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar ke depan lomba ini bisa dijadwalkan secara khusus. “Untuk tahun depan saya berharap perlombaan lomba balap sampan sebaiknya diadakan pada tanggal 6 April, tepatnya Hari Ulang Tahun Nelayan Nasional. Sehingga bisa menjadi kado terbaik untuk para nelayan dan masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa wilayah Poto Tano memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. “Poto Tano ini ingin dijadikan daerah wisata yang maju. Karena seperti Singapura, kita bisa membangun patung gurita seperti patung singa di negara Singapura. Saya ingin membangunnya di area Dermaga 3, sehingga bisa menjadi objek wisata baru bagi pengunjung di Desa Poto Tano. Patungnya kita buat sama seperti patung Singa di Singapura itu, yang mana dirancang bisa mengeluarkan air dari mulut. InsyaAllah dalam penggunaan anggaran perubahan tahun ini, akan kami jadikan atensi di dinas,” tutup Kadis.
Lomba balap sampan ini diharapkan mampu menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya lokal serta mendorong potensi wisata Desa Poto Tano di masa mendatang.
Redaksi03