MENJADI momen penting bagi 39 kepala desa dari tiga kecamatan di wilayah hukum Polsek Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan. Mereka mengikuti zoom meeting yang diadakan oleh Polres Ogan Ilir dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Pertemuan virtual tersebut dilaksanakan di halaman Mapolsek Tanjung Raja dan melibatkan kepala desa dari Kecamatan Tanjung Raja, Sungai Pinang, dan Rantau Panjang. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari inisiasi kunjungan pembelajaran yang digagas Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), yang menitikberatkan pada pengembangan potensi lokal desa sebagai poros ketahanan pangan.
Dalam forum tersebut, Kapolres Ogan Ilir menyampaikan potensi besar yang kini mulai dimanfaatkan, salah satunya hadirnya pabrik pengolahan jagung di Desa Pegayut yang siap menyerap hasil panen petani lokal. Pabrik tersebut menerima jagung pipil dengan kadar air 14 persen seharga Rp 5.500 per kilogram.
Sementara itu Kapolsek Tanjung Raja AKP Zahirin menyampaikan pihaknya sangat mendukung program pemerintah ini, yang nantinya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat dalam wilkum Polsek khususnya dan Kabupaten Ogan Ilir umumnya.
“Marilah kita bersama-sama mendukung program pemerintah ini, baik Babinkamtibmas maupun kami sebagai Kapolsek untuk berkerjasama dengan kepala desa. Program ini harus terlaksana dan terealisasi,” tegas Zahirin saat diwawancarai.
Acara ini di hadiri oleh 39 kades se-wilkum Polsek Tanjung Raja dan Kapolsek beserta jajaranya.
Langkah strategis ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa. DPMD Sumbawa melihat pentingnya studi dan replikasi praktik baik dari wilayah lain yang berhasil menciptakan ekosistem pangan mandiri dan berkelanjutan.
Kunjungan pembelajaran dan dialog lintas sektor ini diharapkan dapat memantik inspirasi desa-desa di Sumbawa untuk menjalin kolaborasi serupa, baik dengan pihak swasta maupun aparat keamanan, demi mendukung swasembada pangan dan pemberdayaan ekonomi desa.
Upaya ini sekaligus menjadi model baru pengelolaan desa berbasis potensi lokal dan jejaring kolaboratif. Pemerintah daerah pun menggarisbawahi pentingnya integrasi antara aspek produksi, pengolahan, dan pemasaran dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh.
Redaksi01-Alfian