Aceh Besar Jadi Rujukan Nasional Pengembangan Perpustakaan Desa

DI TENGAH laju digitalisasi yang terus melaju pesat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menyusun langkah cerdas dengan menginisiasi kunjungan pembelajaran ke Kabupaten Aceh Besar. Tujuannya tak lain untuk mempelajari strategi pengembangan potensi desa berbasis literasi yang kini menjadi kekuatan baru pembangunan sosial di wilayah tersebut.

Aceh Besar, yang tahun ini menerima bantuan 55 perpustakaan desa dari Perpustakaan Nasional RI, dianggap sebagai model ideal dalam memadukan gerakan literasi dan pemberdayaan masyarakat desa. Masing-masing perpustakaan desa menerima 1.000 buku dan rak, sebagai bagian dari program pemerataan akses literasi ke pelosok.

“Langkah Aceh Besar ini patut diapresiasi. Mereka tidak hanya mendistribusikan buku, tapi juga mengatur sistem pengelolaan perpustakaan yang terintegrasi dengan anggaran desa,” ujar seorang pejabat DPMD Sumbawa usai kunjungan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar, Fazlun, menyebutkan bahwa dari total 604 desa, sudah ada 120 desa yang memiliki perpustakaan gampong. Tahun ini, dengan tambahan 55 perpustakaan baru, semangat literasi di Aceh Besar semakin menguat.

“Buku-buku telah kami distribusikan ke gampong-gampong, dan mulai dimanfaatkan masyarakat. Ini menjadi jalan untuk mengangkat kualitas pendidikan warga desa,” ujar Fazlun saat ditemui di sela pelatihan pengelolaan pustaka, Rabu (16/07/2025).

Tidak hanya itu, Aceh Besar juga menerima satu unit mobil perpustakaan keliling sebagai fasilitas literasi bergerak, menyasar masyarakat yang belum terjangkau layanan pustaka tetap.

Menariknya, Aceh Besar juga mendorong penggunaan ruang-ruang informal seperti warung kopi dan SPBU sebagai “pojok baca”, menciptakan kebiasaan membaca di tempat-tempat yang sebelumnya tidak terbayangkan sebagai titik literasi.

Sementara itu, aturan lokal mewajibkan pengelolaan perpustakaan desa dengan anggaran tetap sebesar Rp400 ribu per bulan untuk membiayai dua petugas pustaka. Hal ini mencerminkan komitmen nyata terhadap keberlanjutan program, bukan sekadar bantuan sesaat.

Melalui kunjungan pembelajaran ini, DPMD Sumbawa berharap dapat mengadopsi pola Aceh Besar, di mana literasi menjadi alat untuk membangun desa yang tangguh, mandiri, dan berpikir maju.

Redaksi01-Alfian

About redaksi01

Check Also

Perpustakaan Desa Jadi Ruang Hidup di Jombang

UPAYA menghidupkan kembali budaya literasi dari akar rumput ditunjukkan secara nyata oleh dua desa di …

Gemarang Masuk 6 Besar, DPMD Sumbawa Lirik Strategi Literasi Desa

LITERASI bukan lagi sekadar urusan kota besar. Pemerintah Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, membuktikan …

Perpustakaan Desa Digital, Sumbawa Tiru Bangka Barat

TRANSFORMASI desa tak lagi hanya soal infrastruktur fisik. Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *