Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
JAKARTA, DESA – NUSANTARA: Pemerintah terus memperkuat pelaksanaan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai strategi memperluas akses ekonomi lokal sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan desa. Melalui sinergi lintas sektor dan dukungan kebijakan yang terarah, kedua program ini diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih dan MBG merupakan dua instrumen kunci dalam mengatasi kemiskinan dan mewujudkan keadilan ekonomi di desa. Menurutnya, keberhasilan kedua program amat bergantung pada kolaborasi para pemangku kepentingan dan partisipasi aktif masyarakat desa sejak perencanaan hingga implementasi.
Ia menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih bukan hanya lembaga ekonomi, tetapi simpul utama yang menghubungkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi di tingkat lokal. Dengan struktur yang dekat dengan kebutuhan warga, Kopdes menjadi instrumen penting menuju kemandirian desa.
Ketua DPD APDESI Sulsel, Sri Rahayu Usmi, menyatakan komitmen penuh APDESI untuk mendukung implementasi Asta Cita Presiden. Ia menilai Sulawesi Selatan memiliki potensi besar menjadi percontohan Kopdes Merah Putih di kawasan Indonesia Timur.
Sejalan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih harus diperkuat sebagai penggerak utama ekonomi rakyat. Ia menyebut kebijakan ini merupakan bentuk nyata keberpihakan negara, bukan sekadar bantuan sesaat. Selama puluhan tahun, kata Zulhas, kekayaan nasional hanya berputar di lingkaran terbatas, sementara masyarakat desa tidak menikmati manfaat pembangunan secara adil.
Untuk mengakhiri kondisi tersebut, pemerintah membangun Kopdes Merah Putih sebagai lembaga ekonomi terintegrasi dengan Bulog dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Melalui integrasi ini, Kopdes menjadi offtaker yang menyerap hasil panen petani sekaligus menyediakan gudang penyimpanan komoditas lokal. Semua hasil panen dibeli langsung oleh Kopdes sehingga petani tidak lagi bergantung pada tengkulak.
Sistem ini memperkuat rantai pasok pangan yang berpihak pada petani kecil dan pelaku usaha mikro. Kopdes berfungsi sebagai penstabil harga sekaligus penggerak hilirisasi sederhana di desa, sehingga nilai tambah komoditas dapat dinikmati oleh masyarakat setempat. Keterlibatan Bulog mempertegas keberpihakan negara pada petani melalui stabilisasi harga dan perlindungan dari fluktuasi pasar.
Di sisi lain, keberadaan Kopdes mendukung stabilitas pelaksanaan MBG. Dengan distribusi pangan yang lebih tertata, program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lebih efisien, tepat sasaran, dan berkelanjutan. Keduanya saling memperkuat dalam membangun ekosistem pangan nasional yang kokoh.
Pemerintah menegaskan bahwa keberhasilan program tidak hanya diukur dari capaian layanan, tetapi juga dari kemampuan desa mengelola institusi secara mandiri. Pembangunan desa kini dilihat sebagai proses jangka panjang yang menumbuhkan kapasitas masyarakat, bukan sekadar proyek jangka pendek.
Dengan semakin mapannya Kopdes Merah Putih, desa memiliki instrumen kuat untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Sementara itu, MBG menyediakan pasar yang stabil bagi hasil bumi petani serta meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat desa.
Ke depan, pemerintah berharap Kopdes Merah Putih dapat menjadi fondasi pembangunan ekonomi berbasis komunitas dalam jangka panjang. Jika seluruh elemen desa dan pemerintah terus bersinergi, pemerataan ekonomi nasional bukanlah sebuah harapan kosong, melainkan target yang dapat dicapai.
Redaksi01-Alfian
