Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
ADVERTORIAL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar memperkuat sinergi lintas lembaga untuk melindungi generasi muda dari ancaman pergaulan bebas serta paparan konten negatif. Langkah kolaboratif ini ditempuh menyusul munculnya beberapa kasus kenakalan remaja yang menjadi perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Bidang Pemuda dan Wirausaha Dispora Kukar, Derry Wardhana, menegaskan bahwa pembinaan remaja tidak dapat dilakukan oleh satu instansi saja. Ia menilai bahwa pengawasan, pendampingan, dan edukasi harus dijalankan secara bersama-sama agar intervensi yang diberikan lebih efektif. “Kami telah berdiskusi dengan Satpol PP Kukar untuk memperkuat pengawasan di lapangan, terutama pada titik rawan pergaulan,” jelasnya, Rabu (26/11/2025).
Meski demikian, Derry menekankan bahwa penanganan remaja tidak boleh berpaku pada pola penindakan. Pendekatan humanis dan edukatif tetap menjadi dasar agar para remaja tidak merasa dibatasi secara keras, melainkan diarahkan untuk berkembang di jalur positif. Pemerintah ingin memastikan bahwa mereka memiliki ruang aman untuk berekspresi, berkreasi, dan mengembangkan potensi diri.
Dalam waktu bersamaan, Dispora Kukar juga menggandeng Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kukar untuk menyusun dan memperkuat program Klinik Remaja atau Kesehatan Remaja. Program ini difokuskan pada aspek internal remaja, mulai dari konseling psikologis, edukasi kesehatan reproduksi, penguatan mental, hingga pembinaan karakter. Pendekatan komprehensif tersebut diyakini mampu memberikan perlindungan dini dan mencegah dampak sosial jangka panjang.
“Remaja hari ini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya. Edukasi literasi digital, mental yang kuat, serta kegiatan positif menjadi bekal wajib menghadapi masa depan,” ujarnya.
Dispora Kukar turut mendorong keterlibatan masyarakat. Kolaborasi orang tua, sekolah, organisasi pemuda, maupun komunitas lokal dinilai dapat memperkuat ekosistem pembinaan. Dengan dukungan multipihak, proses pembentukan karakter dan masa depan remaja dapat berjalan lebih optimal. Sinergi antarinstansi ini disebut sebagai langkah konkret menuju terciptanya generasi yang aman, sehat, dan produktif.
Melalui upaya ini, Dispora Kukar menegaskan bahwa pembangunan sektor kepemudaan tidak hanya bersifat seremonial atau agenda tahunan semata, tetapi merupakan strategi jangka panjang dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul. Pendekatan kolaboratif diyakini dapat mengurangi potensi penyimpangan sekaligus menciptakan ruang positif bagi tumbuh kembang remaja.
“Semua pihak harus bergerak bersama. Ini bukan sekadar program, tetapi investasi masa depan Kukar,” tutup Derry. []
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Agus Riyanto
