Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
ADVERTORIAL – Upaya menghidupkan budaya olahraga di tingkat warga kembali mendapatkan dorongan melalui program komunitas yang digencarkan Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Kartanegara (Dispora Kukar). Langkah ini menandai pergeseran pendekatan pemerintah daerah dalam mempromosikan kebiasaan hidup sehat, tidak lagi bergantung pada agenda kompetisi semata, tetapi menyasar aktivitas fisik yang bisa dinikmati masyarakat setiap hari.
Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar, Aji Muhammad Ari Junaidi, menegaskan bahwa pola pembinaan olahraga saat ini tidak lagi berorientasi tunggal pada raihan prestasi. Menurutnya, untuk menciptakan masyarakat yang sehat secara berkelanjutan, olahraga harus menjadi kebiasaan yang tumbuh dari partisipasi warga di lingkungannya sendiri. “Konsep olahraga sekarang bukan lagi sekadar mengejar prestasi, tapi membangun kebiasaan hidup sehat yang bisa dilakukan siapa saja,” ucap Ari, Sabtu (08/11/2025).
Sejalan dengan itu, Dispora Kukar merancang berbagai kegiatan terbuka yang mudah diikuti warga, mulai dari senam bersama, jalan santai, hingga aktivitas fisik rekreatif lainnya. Kegiatan tersebut digelar di ruang publik agar masyarakat merasa dekat dan tidak terbebani dengan suasana kompetitif. “Semua kami kemas dengan ringan agar masyarakat nyaman berpartisipasi. Tujuannya bukan untuk menang, tapi agar tubuh tetap bugar dan jiwa lebih gembira,” lanjutnya.
Dari perspektif sosial, olahraga berbasis komunitas dinilai menjadi medium efektif untuk memperkuat hubungan antarwarga. Aktivitas bersama di ruang publik dapat menciptakan ruang interaksi yang lebih sehat, sekaligus membangun motivasi kolektif untuk menjaga kebugaran. Ari menambahkan bahwa perubahan kebiasaan dapat terjadi secara alami ketika masyarakat mulai menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian. “Ketika olahraga sudah jadi kebiasaan harian, otomatis pola hidup sehat juga terbentuk. Kami ingin itu tumbuh dari lingkungan masyarakat sendiri,” tambahnya.
Dispora Kukar berharap pendekatan berbasis komunitas ini tidak berhenti sebagai program sesaat. Targetnya, setiap kecamatan memiliki budaya olahraga yang tumbuh kuat, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup aktif. “Kalau olahraga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, maka masyarakat akan lebih kuat, bahagia, dan sejahtera,” tutupnya. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto
