SEIRING dengan meluasnya akses internet dan perkembangan teknologi digital, peluang bisnis di pedesaan semakin terbuka lebar. Kini, desa tidak hanya dikenal sebagai pusat produksi pangan, tetapi juga mulai menjadi basis lahirnya berbagai usaha inovatif yang mampu bersaing dengan sektor perkotaan.
Pada Selasa (02/09/2025), sejumlah pakar ekonomi lokal menilai bahwa potensi pedesaan tidak boleh dipandang sebelah mata. Dengan dukungan teknologi, berbagai sektor usaha seperti pertanian, peternakan, hingga bisnis kreatif berbasis kearifan lokal memiliki prospek cerah.
Salah satu contoh yang kini banyak diminati adalah pertanian hidroponik. Teknik bercocok tanam tanpa tanah ini dianggap lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Selain itu, pengembangan pupuk organik juga mulai digandrungi, karena semakin banyak masyarakat yang beralih pada produk ramah lingkungan.
Lebih jauh, penerapan teknologi digital dalam sektor pertanian—mulai dari penggunaan sensor kelembaban tanah hingga aplikasi pencatatan hasil panen—telah terbukti membantu petani meningkatkan produktivitas. Langkah ini sekaligus memperluas akses pasar, sebab produk desa kini dapat dipasarkan secara daring hingga ke luar daerah.
Tak hanya itu, bisnis kreatif berbasis kearifan lokal seperti kerajinan tangan, kuliner khas desa, hingga pariwisata berbasis budaya juga terus tumbuh. Kreativitas masyarakat desa yang dipadukan dengan promosi digital mampu menarik minat konsumen, terutama generasi muda.
Para pengamat menilai, jika dikelola dengan baik, desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pemerintah pun diharapkan dapat terus mendukung, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun fasilitas permodalan. Dengan begitu, desa bukan hanya menjadi penopang kota, tetapi juga motor penggerak ekonomi bangsa.
Redaksi01-Alfian