MALANG – Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) menggelar serangkaian program edukatif di Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, sebagai bentuk kontribusi terhadap kemajuan ekosistem digital nasional. Melalui pendekatan multisektor, kegiatan ini menyasar kelompok pemuda, ibu-ibu PKK, pelajar madrasah, hingga komunitas pelestari budaya di Dusun Ngingrim.
Salah satu kegiatan utama difokuskan kepada Karang Taruna Dusun Ngingrim. Para pemuda diberikan pelatihan desain grafis dan pengeditan video menggunakan aplikasi Canva dan CapCut. Dengan pendekatan praktis dan konten yang mudah dipahami, para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi serta kemampuan adaptasi teknologi yang membanggakan.
Kelompok ibu-ibu PKK pun turut menjadi sasaran edukasi. Mereka diperkenalkan pada kewirausahaan digital, khususnya pemanfaatan platform seperti Shopee Affiliate dan TikTok Shop untuk memasarkan produk rumahan. Program ini diharapkan membuka peluang ekonomi baru berbasis digital, sehingga ibu rumah tangga dapat meningkatkan pendapatan tanpa meninggalkan aktivitas domestik.
Di sektor pendidikan, mahasiswa FIB UB menyasar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Thoriqul Huda sebagai lokasi penerapan media pembelajaran digital. Guru dan siswa diajak mengenal platform interaktif seperti Canva, Kahoot, ChatGPT, dan WordWall. Dengan pendekatan kreatif, para peserta tidak hanya diajak memahami teknologi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendalam.
Tak hanya itu, program juga menyentuh aspek budaya. Mahasiswa dan warga bersama-sama merancang promosi digital bagi komunitas sholawat kontemporer Ki Ageng Sanggolo—kelompok budaya lokal yang merepresentasikan kekuatan spiritual dan nilai seni masyarakat Dusun Ngingrim. Melalui konten media sosial seperti video pendek, infografik, dan narasi visual, kelompok ini diperkenalkan kepada khalayak yang lebih luas.
“Melalui program ini, kami ingin menjembatani masyarakat dengan dunia digital tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal yang sudah ada. Pendekatan ini menyeluruh—dari pendidikan, ekonomi, hingga budaya,” ujar salah satu mahasiswa PkM.
Program yang diinisiasi oleh Kelompok 20 PkM FIB UB ini diharapkan dapat menjadi pemantik transformasi digital berkelanjutan di Desa Pandanrejo. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dinilai sebagai fondasi penting dalam menciptakan desa yang inovatif, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Redaksi03