Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
DI sela deru modernisasi dan arus industri pangan skala besar, masih ada pelaku usaha desa yang bertahan dengan tangan dan tekad. Adalah Sumanto, warga Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, yang tak lelah menjaga bara usaha rumahan pembuatan gula merah berbahan dasar tebu.
Usaha yang telah ditekuninya selama beberapa tahun ini bukan sekadar sumber penghasilan, melainkan juga warisan keterampilan turun-temurun yang menjadi denyut kehidupan ekonomi masyarakat desa. Di tengah fluktuasi harga bahan baku dan tantangan distribusi, Sumanto tetap setia memproduksi gula merah secara tradisional dengan kualitas yang konsisten.
Cerita Sumanto hanyalah satu potret kecil dari geliat ekonomi mikro di perdesaan yang kini mulai mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Pemerintah setempat telah menginisiasi program kunjungan pembelajaran pengembangan desa guna mendorong pertukaran ide dan peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal seperti Sumanto.
Kepala DPMD Madiun menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat jaringan usaha kecil antardesa, sekaligus membangun kepercayaan diri masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara mandiri.
Selain membuka peluang akses pelatihan dan pendampingan usaha, DPMD juga mendorong pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung rantai produksi dan pemasaran produk lokal secara digital.
Sumanto sendiri menyambut baik program ini. Menurutnya, dukungan kelembagaan dan pembelajaran antardesa penting untuk memastikan keberlanjutan usaha kecil di tengah tantangan zaman.
Dengan langkah nyata dari akar rumput, seperti yang dilakukan Sumanto, serta kolaborasi lintas lembaga dari DPMD dan pemerintah desa, harapan menuju kemandirian ekonomi lokal tidak lagi menjadi wacana, melainkan kenyataan yang sedang dibangun, pelan tapi pasti—dimulai dari tungku kecil di sudut desa.
Redaksi01-Alfian
