Geowisata Desa Budaya Pampang Dikembangkan Lewat Pelatihan Digital

SAMARINDA – Potensi wisata berbasis geologi dan budaya lokal di Desa Budaya Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara, terus dikembangkan melalui kegiatan edukatif yang menggandeng unsur perguruan tinggi dan masyarakat.

Pada Rabu, 30 Juli 2025, digelar kegiatan bertajuk Sosialisasi dan Implementasi Panduan Geowisata serta Optimalisasi Media Sosial untuk Promosi Budaya di Lamin Pamung Tawai, Desa Budaya Pampang. Kegiatan ini diinisiasi oleh tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda dan Universitas Mulawarman.

Ketua tim PKM, Zilfana, bersama Astrid Napita Sitorus dan Heriyanto sebagai anggota, mengusung program sosialisasi panduan geowisata dan pelatihan pemanfaatan media sosial. Tujuannya adalah mengembangkan geowisata yang berakar pada kearifan lokal, sekaligus meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mempromosikan potensi wisata.

Program ini mendapat dukungan pendanaan dari hibah Bima Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025. Dalam kegiatan tersebut, warga desa, tokoh adat, pelaku wisata lokal, serta pemuda Desa Budaya Pampang dilibatkan secara aktif.

“Tujuan utama kami adalah agar masyarakat lebih memahami potensi wisata yang mereka miliki, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan promosi wisata,” ujar Zilfana.

Selain terkenal dengan atraksi budaya rutin di Lamin Pamung Tawai, Desa Budaya Pampang juga menyimpan potensi geowisata yang belum banyak diketahui publik. Salah satunya adalah susur Sungai Pampang yang menawarkan pengalaman menyusuri aliran sungai dengan lanskap alam yang masih asri.

Wilayah ini juga memiliki bentang alam unik berupa formasi batuan dan tebing alami yang dijuluki “Grand Canyon”-nya Kalimantan Timur. Keunikan ini memberikan nilai tambah edukatif di bidang geologi dan lingkungan.

Ketua Pokdarwis Desa Budaya Pampang, Yusak Lukas, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kreativitas pemuda dalam memproduksi konten digital untuk promosi wisata desa.

Senada dengan itu, Lurah Pampang Muhammad Hendra juga menyambut positif pelaksanaan program. Ia menekankan bahwa Desa Pampang memiliki banyak potensi selain seni budaya, seperti goa, air terjun, dan jalur susur sungai.

“Terdapat banyak potensi wisata di Pampang selain tarian daerah di lamin. Ada juga susur sungai, goa, dan air terjun di sini. Semoga ke depan wisatawan makin ramai yang berkunjung di Pampang,” ungkapnya.

Tim PKM sebelumnya juga telah menyediakan fasilitas penunjang seperti fotoboth, papan imbauan, rambu navigasi, dan peta lokasi wisata untuk mempermudah kunjungan wisatawan.

Dengan pelibatan aktif masyarakat dan pendekatan berbasis kearifan lokal, pengembangan wisata diharapkan tetap menjaga kelestarian alam dan budaya. Melalui strategi digitalisasi promosi, Desa Budaya Pampang diharapkan menjadi destinasi unggulan geowisata di Indonesia.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Edukasi Menabung Bentuk Karakter Mandiri Siswa di Desa Sumerta Kelod

DENPASAR – Pemerintah Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja …

Literasi Anak Desa Sipungguk Diperkuat Lewat Lomba Ulasan Buku

KAMPAR – Suasana antusias tampak mewarnai Gedung Serba Guna Desa Sipungguk, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, …

Mahasiswa Undiksha Dorong Wisata Budaya Berbasis Tri Hita Karana di Desa Julah

BULELENG – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah Buleleng …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *