SERANG – Pemerintah Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026. Kegiatan ini berlangsung di aula Desa Tambang Ayam dan menjadi wadah strategis untuk menjaring aspirasi masyarakat serta menyusun prioritas pembangunan desa yang lebih merata dan berdampak langsung.
Kepala Desa Tambang Ayam, Jumintra, menegaskan bahwa Musdes merupakan momentum penting dalam mengarahkan pembangunan desa sesuai kebutuhan riil warga.
“Pembangunan jalan utama yang mengarah ke kampung memang sudah mulai berjalan, tapi belum rampung sepenuhnya. Tahun ini memang ada progres, namun belum selesai secara menyeluruh. Maka dari itu, kami arahkan agar tahun 2026 nanti dapat dilanjutkan dan dituntaskan,” ujar Jumintra saat diwawancarai, Selasa, 29 Juli 2025.
Ia juga menyampaikan rencana pelebaran jalan sekitar satu meter untuk meningkatkan kenyamanan akses, terutama bagi tamu dan warga yang lalu-lalang setiap hari.
“Kalau ada tamu datang, jalannya sempit. Kami ingin lebarkan agar aktivitas masyarakat, terutama yang bolak-balik, lebih lancar,” lanjutnya.
Selain infrastruktur jalan, pemerataan pembangunan juga menjadi perhatian khusus. Jumintra menyoroti pentingnya peningkatan akses ke rumah ibadah, tempat pengajian, dan sekolah, termasuk perbaikan jalan menuju sawah dan ladang warga agar dapat menunjang aktivitas pertanian.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat dari anggaran desa. Harus ada pemerataan,” katanya.
Dalam Musdes tersebut, Kepala Desa juga mengungkapkan bahwa pengelolaan program Ketapang akan dialihkan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sementara pemerintah desa akan berperan dalam pengawasan.
“Program seperti Ketapang akan dikelola oleh BUMDes. Kami hanya mengawasi. Saya juga mengimbau kepada seluruh penggerak masyarakat agar berhati-hati dalam pengelolaan anggaran, termasuk dana desa dan koperasi. Harus teliti dan waspada,” tegasnya.
Menanggapi isu seputar pembangunan akses menuju kawasan wisata Semur Kencong, Jumintra meluruskan bahwa proyek tersebut tidak menggunakan dana desa.
“Pembangunan jalan ke wisata Semur Kencong itu murni dana pribadi saya. Tidak ada campur tangan orang lain atau dana pemerintah. Kalau pun ada nama desa, itu hanya sebatas administratif. Saya lebih memilih berutang ke bank daripada membebani pemerintah,” jelasnya.
Acara Musdes ini turut dihadiri oleh perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, serta unsur perangkat desa lainnya.
Di akhir acara, Jumintra menyampaikan harapan agar seluruh elemen masyarakat mendukung program-program desa demi terciptanya kesejahteraan bersama.
“Mudah-mudahan saya bisa menjalankan amanah ini dengan lurus dan jujur sampai akhir masa jabatan. Harapan saya, masyarakat semakin sejahtera dan aktivitas mereka jadi lebih mudah. Saya ingin tenang setelah pensiun nanti,” pungkasnya.
Redaksi03