TRANSFORMASI tata kelola pemerintahan desa di Kabupaten Cirebon memasuki babak baru dengan ditetapkannya Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, sebagai desa percontohan utama program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tahun 2025. Pencanangan ini menandai komitmen serius Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam membangun desa berbasis data yang akurat, sistematis, dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan pembinaan tata kelola data desa yang digelar di Setda Kabupaten Cirebon, Wakil Bupati Agus Kurniawan Budiman yang akrab disapa Jigus, menyampaikan bahwa data yang berkualitas adalah fondasi utama pembangunan desa yang tepat sasaran.
“Desa Cantik bukan hanya tentang statistik, tetapi tentang bagaimana desa bisa membangun dengan cerdas, efisien, dan transparan,” ujar Jigus.
Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Diskominfo dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang bertujuan mendorong percepatan digitalisasi administrasi desa. Selain Desa Karangwangun, sebanyak 26 desa lainnya ditetapkan sebagai peserta program berdasarkan hasil penjaringan sejak Desember 2024 melalui sistem Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).
Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, menjelaskan bahwa dari 40 desa yang mendaftar, pihaknya menyeleksi berdasarkan komitmen pengisian data dan dukungan dari kepala desa.
“Desa yang lolos seleksi adalah desa yang memiliki kesungguhan dalam membangun sistem data yang terintegrasi dengan kebutuhan pelayanan masyarakat,” jelas Bambang.
Pelaksanaan kunjungan pembelajaran yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menjadi penguat implementasi program ini. Melalui kegiatan ini, desa-desa di Kabupaten Cirebon dapat saling belajar dan mengadopsi praktik terbaik dari desa percontohan.
Desa Karangwangun kini diposisikan sebagai etalase kemajuan desa dalam pengelolaan data dan teknologi. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi desa sebagai ujung tombak pelayanan publik yang modern dan akuntabel.
Redaksi01-Alfian