DI TENGAH permasalahan sampah rumah tangga yang kerap dianggap pelik dan berlarut, sebuah desa di Pasuruan, Jawa Timur, justru tampil sebagai contoh inspiratif. Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, kini menjadi magnet pembelajaran nasional berkat inisiatif warganya yang mengubah sampah menjadi sumber pendapatan desa.
Kisah sukses ini tidak hanya terdengar di lingkup lokal. Baru-baru ini, Desa Randupitu menjadi tujuan kunjungan studi tiru dari rombongan Desa Bumi Jaya, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Studi ini menjadi bagian dari program kunjungan pembelajaran yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), guna menggali dan menduplikasi potensi unggulan desa di berbagai daerah.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada Selasa (22/07/2025) tersebut, Kepala Desa Bumi Jaya, Mulyono, bersama sejumlah perangkat desa dan pemuda, melihat langsung operasional kegiatan pengelolaan sampah berbasis komunitas yang digerakkan oleh kelompok Pemuda Peduli Sampah (Pempes) Desa Randupitu.
“Kami ingin belajar dari yang sudah terbukti berhasil. Randupitu menunjukkan bahwa jika dikelola secara serius dan melibatkan pemuda, sampah bisa menjadi berkah, bukan beban,” ujar Mulyono.
Inisiatif “Pempes” tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga menumbuhkan nilai ekonomi. Sampah dipilah, diolah, dan didistribusikan kembali menjadi barang daur ulang bernilai jual. Sebagian hasilnya masuk ke kas desa, sebagian lagi memberdayakan pemuda setempat.
Kepala Desa Randupitu mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan warga dan keberanian pemuda untuk bertindak. “Kami tidak hanya bicara soal kebersihan, tapi juga kemandirian ekonomi desa,” katanya.
Sementara itu, DPMD yang turut memfasilitasi proses replikasi program ini berharap agar model seperti Randupitu dapat diperluas ke banyak desa lain. Kegiatan studi tiru seperti ini, menurut pihak DPMD, menjadi ruang pembelajaran yang hidup—bukan sekadar teori di atas kertas, melainkan praktik nyata yang bisa langsung diterapkan.
Transformasi Randupitu menjadi desa percontohan menunjukkan bahwa solusi atas persoalan klasik seperti sampah bisa datang dari akar rumput. Dengan pendekatan partisipatif, inovatif, dan berkelanjutan, desa-desa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjawab tantangan zaman.
Redaksi01-Alfian